3 Pelatih PBSI Hengkang dari Pelatnas!
ist Tiga pelatih PBSI Herry Iman Pierngadi, Aryono Miranat, dan Irwansyah.--
BACAKORANCURUP.COM - Tiga pelatih PBSI dikonfirmas keluar dari pelatnas pada 2025. Pelatih legendaris Indonesia Herry Iman Pierngadi, Aryono Miranat, dan Irwansyah dikonfirmasi tak lagi menjadi bagian dari jajaran pelatih Pelatnas PBSI di tahun 2025.
Pelatih-pelatih Pelatnas PBSI menyatakan keluar untuk melanjutkan kariernya. Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan beredarnya nama-nama yang akan menjadi pelatih di Pelatnas PBSI.
Federasi bulutangkis Indonesia PBSI melakukan perombakan besar-besaran di kursi kepelatihan. Bahkan, PBSI sudah membuka lowongan untuk para pelatih di dalam dan luar negeri yang berminat untuk menjadi pelatih di Pelatnas.
Namun, beberapa nama pelatih Pelatnas PBSI dikabarkan akan meninggalkan kursi kepelatihannya. Lantas, apa alasan tiga pelatih PBSI memutuskan hengkang dari kursi pelatih di Pelatnas? Berikut informasinya.
Alasan pelatih PBSI Hengkang dari Pelatnas
Setidaknya ada tiga nama pelatih PBSI yang dikabarkan keluar, yakni Herry Iman Pierngadi, Aryono Miranat, dan Irwansyah.
1. Herry Iman Pierngadi
Herry Iman Pierngadi atau yang lebih dikenal Coach Naga Api merupakan pelatih ganda campuran Indonesia. Sebelumnya, Herry IP juga sempat melatih di nomor ganda putra. Herry IP memutuskan untuk tidak lagi menjadi pelatih di nomor ganda campuran.
"Iya benar (tidak menjadi pelatih di PBSI," kata Herry IP.
Kendati demikian, pelatih yang dijuluki Naga Api itu belum menjelaskan detail alasan dibalik keputusannya tersebut.
"Maaf saya belum siap diwawancara," ujarnya.
Belum diketahui rencana karier Herry IP selanjutnya. Sebelumnya, Coach Naga Api ini mengaku sempat menolak tawaran melatih dari China.
"Terima atau pindah karena di luar kan banyak lamarannya. Yang paling kencang dari China, itu saya sampai dua kali ketemuan, diajak ngomong dan ditawari. Saya bilang, masih kontrak PBSI tak bisa," kata Herry IP saat mendapat tawaran sebagai pelatih ganda campuran oleh PBSI.
"Mungkin kalau nanti tak kontrak, memungkinkan. Saya jawabannya itu saja. Akhirnya saya tetap pilih Merah-Putih walaupun tawarannya menggiurkan, tapi buat saya enggak semuanya berpatokan materi," imbuhnya.