BACAKORANCURUP.COM - Transmisi otomatis (matik) semakin populer karena kemudahannya dalam berkendara, terutama di perkotaan yang sering macet.
amun, banyak yang belum menyadari bahwa kebiasaan-kebiasaan tertentu dapat merusak transmisi matik.
Kerusakan transmisi ini bisa memakan biaya perbaikan yang cukup besar.
Berikut adalah beberapa kebiasaan yang bisa membuat transmisi mobil matik cepat jebol:
1. Terlalu Sering Memindahkan Transmisi ke Netral Saat Macet
Beberapa orang memindahkan transmisi ke posisi Netral (N) saat berhenti di lampu merah atau di tengah kemacetan untuk menghemat bahan bakar. Padahal, kebiasaan ini sebenarnya bisa membebani transmisi. Jika sering dilakukan, kopling di dalam transmisi bisa aus lebih cepat. Disarankan untuk tetap di posisi Drive (D) selama berhenti sebentar, atau menginjak rem saja.
BACA JUGA:Etika Sederhana dan Bijak Saat Menggunakan Klakson di Jalan Raya
BACA JUGA:Alasan Kenapa Jodoh Datang Justru Saat Sedang Tidak Mencarinya
2. Menginjak Gas dan Rem Bersamaan
Menginjak gas dan rem secara bersamaan bisa merusak komponen dalam transmisi matik. Kebiasaan ini sering dilakukan tanpa disadari, misalnya saat menanjak atau saat sedang mengatur posisi parkir. Padahal, ini bisa menimbulkan panas berlebih dalam transmisi yang menyebabkan komponen-komponen di dalamnya cepat aus dan rusak.
3. Menggunakan Mode Transmisi yang Salah
Mobil matik modern biasanya dilengkapi dengan beberapa mode, seperti D, N, R, dan P, serta mode manual (seperti tiptronic atau sport). Menggunakan mode yang tidak sesuai saat berkendara, seperti langsung memindahkan ke P (Parkir) sebelum mobil benar-benar berhenti, bisa menyebabkan gigi transmisi terkunci dan merusak mekanismenya.