KEPAHIANG, CE - Dibanding dengan tahun sebelumnya, tahun ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kepahiang naik hingga Rp 2 miliar. Dengan naiknya PAD tersebut, tentu dapat mendongkrak perekonomian di Kabupaten Kepahiang sendiri.
"Alhamdulillah PAD kita di Kabupaten Kepahiang tahun ini naik sekitar Rp 2 M. Namun hal itu belum final, karena masih ada waktu untuk menambahnya," ujar Bupati Kepahiang Dr Ir Hidayattullah Sjahid MM IPU.
Dijelaskan bupati, Pemkab kepahiang saat ini berhasil menggarap PAD sebesar Rp 36.957.020.417. Dimana jika berkaca dari tahun lalu, Pemkab kepahiang hanya menghasilkan PAD sebesar Rp 34.953.039.434. Artinya jika dikalkulasikan dari jumlah itu, Pemkab Kepahiang berhasil menambah penghasilan senilai Rp 2.003.980.983.
Namun meski demikian, menurut Bupati Pemkab Kepahiang tetap harus menargetkan jumlah PAD bisa mencapai Rp 40 M hingga akhir tahum. Karena itu sampai saat ini, Pemkab Kepahiang masih berupaya mengumpulkan Rp 4 M untuk memenuhi dan mencapai target tersebut.
"Saat ini masih digarap oleh masing-masing OPD terkait penambahan PAD. Saya berharap, apa yang sudah menjadi target kita di tahun 2023 ini semuanya tuntas dan tercapai," terangnyam
Sementara itu Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kepahiang Jono Antoni SSos MM melalui Kabid Pendapatan Amarullah Muttaqin SE MAP mengatakan, memang capaian target PAD yang harus dicapai tahun ini berada pada angka Rp 40,6 miliar. Akan tetapi dengan capaian Rp 36,8 Miliar yang sudah dikantongi saat ini, menurutnya capaian PAD di Kepahiang bisa dikatakan tercapai secara maksimal.
"Capaian PAD kita di Kepahiang ini sudah diangka 90,8 persen. Sehingga bisa dikatakan, capaian PAD kita di tahun ini cukup berhasil. Namun dengan capaian PAD ini, sudah tentu kita juga di tahun depan harus bekerja ekstra. Karena di tahun depan, kemungkinan target PAD dinaikkan lagi dari sebelumnya," ungkap Amarullah.
Adapun rincian sektor mana saja yang menyumbang PAD tertinggi jelas Amarullah, diantaranya pajak daerah yang ditargetkan Rp 7,4 M sudah tercapai Rp 7,5 M, retribusi yang ditargetkan Rp 700 juta baru terealisasi Rp 300 juta, kemudian pengelolaan kekayaan daerah dari target Rp 2,1 M sudah tercapai seluruhnya. Lalu, lain-lain PAD yang sah targetnya Rp 30 miliar realisasinya Rp 26 M. Sehingga dari total keseluruhan target PAD Rp 40,6 M, sudah tercapai Rp 36,8 M atau 90,8 persen.
"Memang masih ada beberapa sektor yang belum sampai target. Akan tetapi secara keseluruhan, semua PAD sudah dikumpulkan dengan maksimal," jelasnya.
Amarullah juga menjelaskan, sektor dengan penyumbang PAD terbesar adalah pajak daerah, pendapatan lain-lain yang sah, dan dari retribusi. Dimana hingga saat ini, memang masih ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum menyampaikan pertanggungjawaban PAD. Karena itu dirinya juga optimis, target PAD tersebut bisa mencapai 100 persen sampai dengan 31 Desember mendatang. Mengingat masih ada waktu bagi instansi untuk melakukan pelaporan PAD nya.
"Komponen pajak yang ditargetkan rata-rata sudah tercapai. Namun memang ada OPD yang belum menyampaikan laporan target PAD nya, sehingga belum dilaporkan oleh kami, dan belum masuk pendataan PAD. Yang jelas kami pihak BKD optimis PAD bisa mencapai 100 persen hingga akhir tahun nanti," pungkasnya. (CE3)
Kategori :