210 Warga Kota Bekerja di Luar Negeri

Rabu 01 Jan 2025 - 17:05 WIB
Reporter : Gale
Editor : meyin

BACAKORANCURUP.COM - Sebanyak 210 warga Kota  Bengkulu tercatat bekerja di luar negeri. Tentu saja para pejuang visa ini bekerja melalui jalur resmi. Capaian ini melampaui target tahunan dan sekaligus menjadi langkah signifikan dalam mengurangi angka pengangguran di daerah. 

"Alhamdulillah, untuk tahun ini kita sudah merekomendasikan untuk mengeluarkan paspor ID sebanyak 210 orang. Ini melebihi target yang telah kami tetapkan, yakni 200 orang. Bahkan, ada tambahan 10 orang dari target tersebut," ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bengkulu H Firman Romzi SSos MSi.

Warga yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini telah tersebar di berbagai negara seperti Mesir, Australia, Tiongkok, Jepang, dan negara lainnya. Mereka bekerja di berbagai sektor seperti perhotelan, pabrik, rumah sakit, restoran, dan sektor lain yang relevan.  

Firman menuturkan, setiap tahun Disnaker Kota Bengkulu menargetkan memberangkatkan 200 orang sebagai PMI. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan resmi penyedia tenaga kerja internasional seperti PT Pedemangan, PT Mekar Jaya dan PT Esdema. 

"Untuk 2025, kami tetap akan menargetkan 200 orang lagi agar dapat bekerja di luar negeri," ujar Firman.

Keberangkatan PMI tidak hanya berkontribusi terhadap devisa negara, tetapi juga membantu menekan angka pengangguran di Kota Bengkulu. Oleh karena itu, Firman mendorong masyarakat yang berminat bekerja di luar negeri untuk mengikuti kelas pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan resmi dan dengan melalui perusahaan resmi, calon PMI akan dibekali berbagai keterampilan yang diperlukan, termasuk kemampuan berbahasa, kompetensi kerja, dan adaptasi budaya di negara tujuan. 

BACA JUGA:Dewa19 Mengalah untuk Timnas

BACA JUGA:70 Persen Target Zakat di Pemkot Terealisasi

"Kami sangat mendukung masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, tetapi harus melalui jalur resmi. Kami akan mempermudah seluruh prosesnya," ucap Firman.  

Namun, Firman juga mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih perusahaan penyedia pekerjaan. 

"Masih banyak ditemukan perusahaan fiktif yang memberangkatkan pekerja secara ilegal. Sepanjang 2024, kami menerima beberapa laporan dari pihak keluarga yang meminta memulangkan kerabat mereka yang bekerja secara ilegal di luar negeri," ujar Firman.  

Selanjutnya, Ketua LPK Serbaindo Bengkulu, Devis Oktora, turut memberikan perhatian terhadap maraknya perusahaan ilegal yang menawarkan pekerjaan luar negeri melalui media sosial. 

"Kami mengimbau masyarakat Kota Bengkulu untuk berhati-hati terhadap lembaga penyedia pekerjaan yang fiktif. Pastikan lembaga tersebut memiliki izin resmi, rekam jejak yang jelas, dan memberikan fasilitas pendukung bagi calon pekerja," ucap Devis.  

Devis juga menegaskan, LPK Serbaindo Bengkulu tidak akan memberangkatkan pekerja tanpa adanya kepastian pekerjaan di negara tujuan. 

"Kami memastikan hanya memberangkatkan calon pekerja yang sudah mendapatkan pekerjaan di negara mitra kami, terutama Jepang," ujarnya.  

Kategori :