PIK2 Brigit, Oleh: Dahlan Iskan

Rabu 15 Jan 2025 - 21:11 WIB
Reporter : Gale
Editor : Radian

BACAKORANCURUP.COM - Anak muda dari kota kecil itu benar-benar meraih kenyataan. Perusahaannya resmi IPO: Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. Kode sahamnya OBAT. 

Penjualan saham perdananya dilakukan Senin kemarin. Bersamaan dengan IPO-nya raksasa real estate PIK2 dan raksasa pestisida.

Sebenarnya saya ingin menyaksikan anak muda itu, Machmud Lutfi, naik podium di panggung Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bersejarah baginya. Pasti api di dadanya menyala dalam pidatonya.

Saya tahu Machfud sejak 13 tahun lalu. Enerjetik. Semangat. Menggebu. Banyak ide: merayu saya terus untuk mau jadi komisarisnya.

Saya sudah terkesan sejak ia masih mahasiswa yang mencoba mulai berwiraswasta. Ia bikin kolam kecil di samping rumah orang tuanya di Sukoharjo: mencoba membiakkan algae air tawar –untuk ia jadikan asupan spirulina yang berprotein tinggi.

"Kenapa bukan Anda yang pidato mewakili perusahaan," tanya saya kepada Machmud dengan nada agak kecewa.

Jawabnya membuat saya kecewa kali kedua: ia ternyata anggota DPRD di Sukoharjo.

Saya pernah berpesan kepadanya jangan tertarik politik dulu. Rupanya pencalonan yang tidak ia seriusi itu justru membuatnya terpilih.

Tidak mudah membuat perusahaan berhasil melantai di bursa. Machmud bisa. Tiga tahun terakhir labanya sangat besar –untuk ukuran perusahaan kelas menengah. Dividen yang dibagikan selama tiga tahun itu mencapai Rp 40 miliar.

Dengan IPO, OBAT kini dapat suntikan dana segar Rp 50 miliar. Machmud akan menambah jenis produk: susu spirulina. Ia tahu pemerintah kesulitan dalam menyediakan protein gratis untuk anak sekolah.

Seharusnya dalam paket Makan Bergizi Gratis itu disertakan susu. Tapi produksi susu dalam negeri terlalu sedikit. Kalau program itu dipaksakan pakai susu dampak kebaikan ekonominya lari ke perusahaan di luar negeri.

Maka tokoh seperti Dr Monica dari Bandung mengusulkan susu diganti daun kelor. Anda masih ingat Dr Monica: yang mencetuskan ide transfusi konvalesen saat Covid-19 dulu.

Saya pernah beberapa kali minum kelor. Yakni daun kelor yang sudah dikeringkan. Sudah dijadikan bubuk lembut. Lalu dimasukkan ke air satu gelas. Diaduk.

Rasanya: saya tidak bisa membayangkan ekspresi anak-anak sekolah itu ketika meminumnya. Apalagi kalau tiap hari. Mungkin kelor itu harus diwujudkan dalam bentuk lain. Mungkin Anda tahu bentuk apa yang bisa diterima anak sekolah. Kue?

Machmud mengusulkan susu spirulina. Protein yang terkandung dalam susu, katanya, ada di spirulina. Masih lebih kaya lagi.

Kategori :

Terkait

Rabu 15 Jan 2025 - 21:11 WIB

PIK2 Brigit, Oleh: Dahlan Iskan

Selasa 14 Jan 2025 - 20:15 WIB

LA, Oleh: Dahlan Iskan

Senin 13 Jan 2025 - 19:04 WIB

Hari Koplo, Oleh: Dahlan Iskan

Minggu 12 Jan 2025 - 19:19 WIB

Sapi Emoooooh, Oleh: Dahlan Iskan

Jumat 10 Jan 2025 - 19:16 WIB

Dansa 90, Oleh: Dahlan Iskan