Tembok Laut, Oleh: Dahlan Iskan

Minggu 26 Jan 2025 - 23:23 WIB
Reporter : Gale
Editor : Radian
Tembok Laut, Oleh: Dahlan Iskan

Kalau saja Aguan dianggap sebagai inisiator pengembangan kawasan yang sekarang dikenal dengan PSN PIK2, maka untuk apa takut proyek itu ditenderkan.

Misalkan yang ikut tender tiga orang. Aguan, Pry, dan Thamrin. Tawaran Pry dan Thamrin sama baik dengan Aguan. Sama-sama mendapat poin 100. Maka yang akan menang adalah Aguan. Itu karena nilai Aguan ditambah 10 sebagai orang yang menginisiasi proyek itu.

Tentu Aguan harus mendapat pengakuan lebih dulu bahwa ia-lah yang pertama punya ide pengembangan kawasan itu. Ia harus mengajukan permintaan pengakuan sebagai inisiator --rasanya ke Bappenas atau ke menko Perekonomian.

Dalam tender itulah persyaratan ditentukan. Misalnya, siapa yang mau membayar ganti rugi ke rakyat tertinggi. Pemerintah bikin harga terendah. Harga patokan pun dibedakan antara yang SHM, girik, bekas abrasi, dan seterusnya. Lalu siapa pula yang berani bayar tertinggi untuk reklamasi –uangnya untuk negara.

Tembok laut sudah telanjur dibangun. Sepanjang 30 km. Mahal sekali. Itu bisa disita untuk negara. Kalau tega.

Kategori :

Terkait

Kamis 13 Feb 2025 - 19:34 WIB

Danantara 1.000 T, Oleh: Dahlan Iskan

Rabu 12 Feb 2025 - 21:46 WIB

Tangan Danantara, Oleh: Dahlan Iskan

Senin 10 Feb 2025 - 19:12 WIB

Dewan Langitan, Oleh: Dahlan Iskan

Minggu 09 Feb 2025 - 21:09 WIB

Piring Kembar, Oleh: Dahlan Iskan

Jumat 07 Feb 2025 - 21:04 WIB

Pakan eGibran, Oleh: Dahlan Iskan