BACAKORANCURUP.COM - Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Alex Pastoor, telah merancang strategi permainan yang ambisius untuk membawa Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026.
Dalam sebuah wawancara di program De Aftrap di Love Televisie, Pastoor menjelaskan visi dan pendekatan taktis yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pastoor, yang baru bergabung dengan timnas Indonesia, menekankan pentingnya fokus pada hasil akhir, yaitu meraih kemenangan.
"Saya selalu melihat diri saya sebagai seorang ahli strategi," ungkapnya.
Meskipun kemenangan menjadi prioritas utama, ia juga berkomitmen untuk memastikan bahwa para pemain memahami dan menguasai taktik yang diterapkan.
BACA JUGA:Ini Daftar Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa di Liga Champions UEFA
BACA JUGA:Gerrard Angkat Kaki dari Al Ettifaq
"Saya ingin menang di setiap pertandingan," lanjutnya. "Namun, keputusan yang diambil harus memiliki dasar yang kuat agar dapat diandalkan oleh para pemain dan seluruh tim."
Menurutnya, jenis permainan yang ia sukai adalah yang selalu ia coba terapkan dalam sesi latihan. "Saya bisa memberi tahu para pemain, tetapi yang terpenting adalah melatih mereka dan memastikan mereka melakukannya dengan baik," tambahnya.
Pastoor tidak ragu untuk bereksperimen dengan formasi yang tidak biasa jika itu berarti meraih kemenangan. "Saya hanya fokus pada satu hal, yaitu menang. Jika perlu, saya akan menggunakan formasi 9-0-1 untuk mencapai itu," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa formasi seperti 5-3-2 tidak selalu berarti bertahan total, semuanya tergantung pada cara tim menjalankannya di lapangan.
Dengan percaya diri, Pastoor bersama Patrick Kluivert, bertekad untuk membawa timnas Indonesia ke piala dunia. Salah satu cara yang ia lakukan untuk meningkatkan kemampuannya adalah dengan belajar dari pelatih-pelatih besar melalui podcast yang ia kelola.
"Saya beruntung bisa berbicara dengan banyak orang di dunia sepak bola, termasuk pelatih dan mantan pelatih tim nasional," ujarnya.
"Ide-ide dan poin-poin penting yang mereka sampaikan sangat berpengaruh pada cara saya melatih."
Pastoor menyadari tantangan yang dihadapi dalam melatih timnas, di mana waktu persiapan jauh lebih singkat dibandingkan dengan klub.