CURUP, CE - Jumlah kunjungan wisata saat momen libu tahun baru 2024 kemarin jauh lebih sedikit ketimbang tahun baru sebelumnya. Hal ini diakui Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Rejang Lebong, M Budianto ST MT, untuk jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata di Rejang Lebong tidak terlalu ramai seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Setelah kami melakukan pemantauan langsung ke lokasi objek wisata, memang libur tahun baru kali ini tidak seramai tahun-tahun lalu. Ini terjadi karena faktor cuaca yang kurang mendukung," jelasnya.
Seperti diketahui, kata dia, dalam kurun waktu beberapa hari terakhir intensitas hujan di wilayah Rejang Lebong khususnya cukup tinggi. Sehingga membuat jumlah kunjungan sedikit berkurang.
BACA JUGA:Dua Bulan Dibiarkan Mati, Perbaikan Traffic Light Tunggu Keputusan Kemenhub
BACA JUGA:Alat Berat Disiagakan Antisipasi Bencana
"Karena hujan yang terjadi secara terus menerus ini akhirnya wisatawan juga tidak begitu ramai jika dibandingkan dengan momen libur tahun baru yang sudah," beber dia.
Lebih jauh dirinya menerangkan, dari pantauan pihaknya wisatawan yang berkunjung ke dua objek wisata yang dikelola Pemkab Rejang Lebong masih didominasi oleh wisatawan lokal Rejang Lebong. Namun di samping itu ada juga dari kabupaten tetangga seperti Kepahiang, Kota Bengkulu dan Lubuklinggau Sumatera Selatan.
"Paling banyak masih dari wisatawan lokal, dibanding luar. Wisatawan luar daerah ada tapi tidak banyak, hanya sedikit," ujarnya.
Adapun dua objek wisata dimaksud, sebut dia, yakni Pemandian Suban Air Panas dan Danau Mas Harun Bastari (DMHB).
Masih dikatakan Budi, untuk realisasi perolehan pendapatan asli daerah (PAD) sektor wisata tahun 2023 hingga kini masih dalam proses perekapan. Sehingga belum diketahui angka pastinya.
"Berapa PAD yang sudah masuk sepanjang 2023, termasuk dari momen libur Nataru itu masih dihitung oleh pengelola objek wisata, kalau sudah baru dilaporkan ke dinas. Ini juga termasuk berapa tiket yang terjual salama 2023 di dua objek wisata itu," tandasnya.