Trance Berdarah, Oleh: Dahlan Iskan

Selasa 16 Jan 2024 - 16:43 WIB
Reporter : Gale
Editor : radian

Malam itu bertepatan dengan hari Sabat. Hari Sabtu yang bagi orang Yahudi dianggap sebagai hari ibadah. Penggemar psychedelic trance justru mengadakan festival. 

Sayang acara kurang lancar. Malam itu ada gangguan di pengeras suara. Festival musik itu pun tidak segera dimulai. Mestinya pukul 00.00 sudah dimulai. Tertunda lebih dua jam. 

Menjelang pukul 04.00 barulah suara musik elektronik khas psychedelic trance berbunyi. Pengunjung mulai ramai-ramai menggerakkan badan mengikuti irama musik. 

Anda sudah tahu: musik psychedelic trance tanpa penyanyi. Lagunya adalah musik itu sendiri. 

Para penggemar umumnya meliukkan seluruh badan dengan mata terpejam. Mereka menginternalisasi musik ke dalam jiwa. Menyatu. Melupakan apa pun yang ada di dunia. 

Dengarkan sendirilah lagu-lagunya. Cobalah menyatukan jiwa dengan lagu itu. Mungkin Anda bisa terhanyut ke mana-mana. 

Maka ketika pukul 05.00 ada suara sirine yang mengudara tidak ada yang curiga. Bahkan ada yang mengira itu bagian dari festival. Pun ketika suara tembakan dan mortir meletus di mana-mana masih juga belum ada yang curiga. Padahal itu adalah serangan mendadak dari pasukan Hamas. Mereka berhasil menerobos perbatasan yang dijaga ketat oleh Israel. Sebagian mengendarai paralayang bermotor. 

Jadilah subuh tanggal 7 Oktober lalu itu pesta musik psychedelic trance berubah jadi medan perang. Lebih 1000 orang tewas. Banyak tentara Israel ditangkap. Dibawa ke Gaza. Sampai sekarang belum berhasil dibebaskan. 

Maka hari itu tercatat: festival musik paling berdarah dalam sejarah.

Kategori :

Terkait

Rabu 12 Mar 2025 - 19:18 WIB

Air Mata, Oleh: Dahlan Iskan

Selasa 11 Mar 2025 - 19:55 WIB

Wanita Danantara, Oleh: Dahlan Iskan

Senin 10 Mar 2025 - 17:56 WIB

Danantara Audit, Oleh: Dahlan Iskan

Minggu 09 Mar 2025 - 22:24 WIB

Daging Mentah, Oleh: Dahlan Iskan

Jumat 07 Mar 2025 - 21:03 WIB

Fikri Jufri, Oleh: Dahlan Iskan