All England 2024, Ginting Tak Menyesal Kalah dari Jonatan

Rabu 20 Mar 2024 - 10:00 WIB
Reporter : Gale
Editor : radian

Curupekspress.bacakoran.co - Anthony Sinisuka Ginting sama sekali tidak menyesal gagal menjadi juara All England 2024. Gelar itu direbut kompatriotnya, Jonatan Christie, dalam pertandingan ketat yang berakhir 21-15, 21-14.

Padahal, awalnya Ginting yang lebih diunggulkan memenangkan laga tersebut. Pertama, peringkatnya lebih tinggi daripada Jonatan. Ia ada di peringkat 5, sedangkan Jonatan 9.

Penampilannya tahun ini juga lebih konsisten. Di atas kertas pun, Ginting yang setahun lebih tua daripada Jonatan itu punya rekor kemenangan yang lebih baik. Dari 9 laga, ia menang 6 kali. Ginting bahkan sangat superior dengan memenangkan 4 pertemuan terakhir mereka. 

"Siapapun yang menang, ini untuk Indonesia, untuk tunggal putra," ungkap Ginting besar hati, dalam pernyataan resminya melalui tim Humas dan Media PP PBSI.

BACA JUGA:Manchester United Sukses Comeback Vs Liverpool di Old Trafford

"Semoga dengan hasil kami berdua ini, bisa menjadi motivasi lagi baik yang pratama dan utama," lanjut pemain 27 tahun itu. 

Itu bukan kata-kata manis semata. Ginting benar-benar menunjukkan kebahagiaan di podium. Ia terus tersenyum. Bahkan, senyumnya lebih lebar daripada Jonatan Christie. 

Ia bercanda ingin berpose memegang kuping kiri trofi juara tunggal putra. Dan Jonatan dengan senang hati mengizinkannya. Mereka benar-benar seperti pemain ganda yang sedang merayakan gelar bersama. 

"Saya, dan mungkin Jonatan, tidak menyangka sama sekali. Sangat di luar ekspektasi apa yang sama-sama kami dapat hari ini," tuturnya. 

Ia memang ingin juara di tiap turnamen. Namun, bisa mengulang sejarah 30 tahun, yakni menciptakan all-Indonesian-final dan mempersembahkan juara All England dari tunggal putra, sama sekali tidak ia bayangkan. 

Jonatan sendiri, dalam wawancara terpisah mengatakan bahwa hasil All England 2024 adalah hasil kerja keras mereka selama bertahun-tahun. Tepatnya sejak 2017. Ketika keduanya sudah mulai diterjunkan di event senior pada 2014. Padahal usianya masih 16 tahun. 

Ya, Jonatan dan Ginting adalah hasil potong generasi di tunggal putra. Setelah era Taufik Hidayat dan Sonny Dwi Kuncoro, Indonesia kesulitan melakukan regenerasi di sektor ini. Tommy Sugiarto dan Simon Santoso belum mencapai level yang diinginkan. Begitu pula Dioniysius Hayom Rumbaka.

Maka itu, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting (bersama Ihsan Maulana Mustofa) sudah diterjunkan di level senior. Dipimpin Tommy Sugiarto, mereka menjadi tulang punggung Indonesia di Piala Thomas 2016. Dan berhasil menjadi runner-up.

SEA Games 2017 pun jadi arena show off bintang-bintang baru tersebut. Jonatan Christie merebut emas individual. Juga mempimpin tim beregu putra untuk merebut emas beregu. 

Tahun berikutnya, Jonatan dan Ginting berkibar di Asian Games 2018. Jonatan meraih emas, sedangkan Ginting mendapat perunggu. Mereka pun sudah masuk 10 Besar dunia.

Kategori :