BACAKORANCURUP.COM - Pelatih Italia Luciano Spalletti bertanggung jawab penuh atas tersingkirnya Azzurri dari 16 besar Euro 2024, usai kalah 0-2 melawan Swiss, di Berlin, Sabtu malam, 29 Juni 2024.
Luciano Spalletti mengeluh, bahwa tidak memiliki cukup pertandingan untuk memadukan skuad Italia, yang menyebabkan Azzurri harus angkat koper dari Euro 2024. Meski begitu, FIGC masih mempertahnkan Luciano Spalletti tetap menjadi pelatih timnas Italia.
Luciano Spalletti mengatakan, dirinya memiliki tanggung jawab penuh dengan tersingkirnya Italia dari Euro 2024.
"Saya memiliki tanggung jawab," kata Spalletti pada konferensi pers pasca pertandingan.
Luciano Spalletti menambahkan, tidak punya cukup waktu untuk mengenal tim lebih baik.
BACA JUGA:Liverpool Bidik Kiper Georgia
“Semua pelatih lainnya memiliki 30 pertandingan atau bahkan lebih dengan tim mereka sebelum turnamen dimulai, Saya hanya memiliki 10 pertandingan Bergama Italia.” kata Luciano Spalletti.
Lebih lanjut Luciano Spalletti mengatakan, ada kemungkinan untuk membangun sesuatu, tetapi butuh waktu lebih lama. Saya tidak punya banyak waktu. Jika kita melihat pendahulu saya, hampir semuanya punya lebih banyak game daripada saya," ujarnya.
Luciano Spalletti ditunjuk sebagai manajer tim nasional Italia pada Agustus 2023, menyusul pengunduran diri Roberto Mancini.
Dia melakukan enam perubahan pada starting lineup melawan Swiss, namun alih-alih menanamkan energi dan kreativitas ke dalam tim, mereka tampak terputus-putus dan tanpa penemuan, dan nyaris tidak berhasil melepaskan tembakan ke gawang. Italia harus bermain tanpa salah satu pemain mereka yang paling mengesankan di Jerman, bek yang terkena sanksi Riccardo Calafiori.
Gol di setiap babak dari Remo Freuler dan Ruben Vargas memberi Swiss kemenangan pertama mereka atas tetangga selatan mereka selama 31 tahun dan memastikan perempat final melawan Inggris atau Slovakia di Düsseldorf pada 6 Juli.
“Gol di awal babak kedua itu membuat kaki kami terluka, kami tidak terlalu tajam,” kata Spalletti. Luciano Spalletti mengambil alih tugas sebagai pelatih tim nasional dengan harapan besar setelah ia mengantarkan Napoli meraih gelar Liga Italia.
Namun ia gagal mendongkrak Italia di Piala Eropa 2024, ia kerap mengubah susunan pemain dan formasi, serta beberapa kali berselisih pendapat dengan wartawan. Pelatih berusia 65 tahun itu mengatakan sebelum turnamen bahwa ia akan membawa versi terbaiknya menuju pekerjaan terbesar dalam karir kepelatihannya.
Sementara itu dengan tersingkir Italia dari Euro 2024 usai takluk 0-2 dari Swiss, namun hasil memilukan itu tak memberi pengaruh buruk terhadap kiprah Spalletti.
“Saya pragmatis, tidak mungkin menyelesaikan masalah jika mengabaikan proyek jangka panjang atau mengabaikan pelatih dan pemain yang bekerja bersama kami dalam proyek ini,” kata Gravina seperti dikutip AFP.