CURUP, CE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong melalui tim dadakan, pada Jumat (8/12) kemarin melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Curup. Hal itu dilakukan guna melakukan pengecekan terhadap sejumlah harga bahan pokok (Banpok) alias pangan menjelang momen peringatan natal dan tahun baru (Nataru) 2023.
Staf Ahli Bupati, Amrul Eby MSi mengatakan, sebagai antisipasi terjadinya kenaikan atau lonjakan harga banpok, maka penting bagi TPID untuk melakukan pengecekan harga-harga banpok di pasar.
"Kita ingin memastikan langsung ke pasar-pasar guna mengetahui harga-harga pangan saat ini, karena sebentar lagi momen nataru," katanya.
Menurut di, kenaikan harga sembako di Pasar Atas Curup dinilai kenaikan harga itu masih dalam batas kewajaran. Sehingga tidak mempengaruhi daya beli masyarakat.
Sementara itu, Hj Ratna salah seorang pedagang beras di Pasar Atas Curup membeberkan, untuk stok beras yang ia miliki saat ini ada sekitar 50 ton dari berbagai jenis. Adapun harga beras sekarang diakuinya mengalami kenaikan antara Rp 400 sampai Rp 1.000 per canting.
Lanjut dia, khusus beras stabilitasi pasokan dan harga pangan (SPHP) harganya murah, tapi masih kekurangan stok. Karena, pasokan beras SPHP kemasan 5 kg dari Bulog justru menurun.
"Sebelumnya kita mendapat pasokan 2 ton per minggu. Kini hanya 1 ton dalam 1 minggu. Dalam 1 hari beras SPHP itu sudah habis terjual. Karena banyak peminatnya. Beras SPHP kemasan 5 kg kita jual Rp 57.000," bebernya.
Ia juga mengakui, mayoritas beras yang dijual di tokonya dipasok dari Lampung, Jawa dan Palembang. Beras Lampung kemasan 50 kg dijual dengan harga Rp 710.000. Sedangkan beras merek Manggis kemasan 20 Kg dijual dengan harga Rp 310.000.
"Walaupun harganya naik, tapi, pembeli masih stabil. Dalam 1 hari kita bisa menjual antara 2-4 ton beras dari berbagai merek," ujarnya.
Selain memantau harga dan stok beras, tim pemantau juga mengecek harga bawang merah, bawang putih dan minyak goreng di kios pedagang.
Amin salah seorang pedagang sembako di Pasar Atas menjelaskan, untuk harga bawang merah dan bawang putih Rp 35.000 per kg. Sedangkan bawang bombai Rp 35.000 per kg.
"Kalau stok banyak tapi penjualan saat ini menurun," ungkapnya.
Disisi lain, Joni juga pedagang mengatakan, adapun untuk harga minyak goreng murah merek Minyak Kita dijual pedagang seharga Rp 14.000 per liter.
"Kita membeli minyak kita dari grosir. Sebab, kita dapat jatah dari Bulog. Dalam satu minggu ini harga minyak goreng ini naik Rp 5.000 per liter," jelasnya.
Dalam sidak tersebut diikuti oleh Kasatpol PP, Inspektur Daerah, SH, MH. Serta Sekretaris Disperindagkop UKM, dan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan. (CE9)
Kategori :