Tekanan sosial di media sosial, seperti menjaga jumlah likes, pengikut, atau interaksi, bisa sangat memberatkan. Dengan second account, seseorang bisa lebih santai dalam menggunakan media sosial tanpa perlu memikirkan performa akun tersebut.
Ini sering kali disebut sebagai akun "finsta" (fake Instagram) di mana pengguna tidak peduli dengan standar sosial yang ada.
8. Menghadapi Penguntitan Digital (Cyberstalking)
Seseorang yang merasa terancam oleh cyberstalking atau ingin menghindari interaksi dengan individu tertentu sering kali membuat second account untuk menjaga privasi. Akun ini bisa digunakan untuk tetap berkomunikasi dengan orang-orang terdekat, sementara akun utama dinonaktifkan atau dibatasi aksesnya.
9. Mengelola Bisnis atau Proyek Lain
Sebuah second account juga bisa diciptakan untuk memisahkan urusan bisnis atau proyek sampingan dari akun pribadi. Hal ini memudahkan dalam mengelola dua identitas yang berbeda—satu untuk kegiatan pribadi dan satu lagi untuk urusan bisnis, seperti toko online, layanan konsultasi, atau proyek kreatif.
10. Mengekspresikan Identitas yang Berbeda
Beberapa orang merasa bahwa mereka memiliki lebih dari satu sisi dalam diri mereka yang ingin diekspresikan. Misalnya, seseorang mungkin memiliki minat di bidang seni yang berbeda dari kepribadiannya sehari-hari.
Dengan second account, mereka dapat mengekspresikan identitas atau minat yang berbeda tanpa memengaruhi cara orang melihat diri mereka di akun utama.
Membuat second account di media sosial adalah keputusan yang didasarkan pada kebutuhan privasi, kenyamanan, dan fleksibilitas. Ini memungkinkan seseorang untuk memiliki ruang yang lebih personal, berekspresi dengan bebas, atau memisahkan berbagai aspek kehidupan mereka.
Dengan adanya second account, pengguna dapat lebih leluasa menikmati media sosial tanpa tekanan sosial yang berlebihan atau keterbatasan privasi.