BACAKORANCURUP.COM - Indonesia telah mengoleksi emas Olimpiade selain dari cabang olahraga bulu tangkis. Emas itu datang dari panjang tebing yang dipersembahkan oleh Veddriq Leonardo.
Pelatih panjat tebing Indonesia Hendra Basir tidak ingin prestasi itu berhenti di Veddriq.
Ditemui usai mendapatkan penghargaan dari Kemenpora pada Rabu, 2 Oktober 2024, Hendra menuturkan impiannya yang lain. Pelatih asal Makassar, Sulawesi Selatan itu ingin mengantarkan sebanyak mungkin climber mencapai emas Olimpiade.
“Saya sendiri tetap lapar (prestasi). Veddriq dapat emas (Olimpiade). Tapi kan ada tiga orang yang nggak dapat emas. Artinya saya tidak bisa mengklaim diri saya sudah berhasil,” ujar Hendra.
BACA JUGA:Harry Maguire Selamatkan Manchester United di Kandang Porto
BACA JUGA:Piala Suhandinata 2024, Indonesia Jumpa India di Perempat Final
Dalam Olimpiade Paris 2024, Indonesia meloloskan empat climber. Selain Veddriq, ada Rahmat Adi Mulyono, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan Rajiah Sallsabillah. Tetapi hanya Veddriq yang lolos ke babak final.
FPTI sendiri mematok para atlet tersebut bisa meraih setidaknya medali perunggu di nomor speed. Tapi Adi tidak lolos ke perempat final. Desak tersingkir di perempat final. Sedangkan Rajiah kalah di perebutan medali perunggu.
Emas Veddriq juga berlangsung dramatis. Sebab, bulu tangkis yang menjadi cabor unggulan dipastikan tidak meraih emas. Veddriq menjadi tumpuan Indonesia kala itu. Akhirnya Veddriq berhasil juara nomor speed dengan waktu 4.75 detik mengalahkan Wu Peng dari Tiongkok.
“Jadi, saya mau mengantarkan yang lainnya. Dan Veddriq ini akn punya jiwa yang lapar sekali untuk menang, saya kalau dipercaya, saya akan berusaha membantu dan berjuang bersama-sama untuk Indonesia,” ujar Hendra.
Di sisi lain, Indonesia memiliki climber nomor speed tingkat dunia. Hendra mengakui pernah mendapat tawaran untuk melatih negara lain.
Bahkan sebelum Olimpiade dilaksanakan. Tapi Hendra menolak dan tetap ingin melatih Indonesia.
“Tawaran itu pas zaman saya masih susah ya. Itu saya tolak. Apalagi sekarang istilahnya sandang, pangan, papan sudah terpenuhi. Tapi kalau ada atlet negara lain mau datang kesini untuk latihan bersama, ya kekeluargaan di panjang tebing masih kuat, tidak elok kalau menolak kedatangan mereka,” kata Hendra. Saat ini para punggawa panjat tebing Indonesia sedang berlaga di IFSC World Cup di Seoul, Korea Selatan.
Ini menjadi seri world cup terakhir tahun ini. Hendra sendiri tidak ikut mendampingi karena ada keperluan keluarga di Makassar.