BACAKORANCURUP.COM - Bagi para bunda yang memiliki kebiasaan minum kopi setiap hari, ada baiknya mulai membatasi selama masa kehamilan, karena hal itu bisa berdampak pada janin.
Sejumlah studi mengungkapkan, dampak konsumsi kafein dalam kopi pada kondisi janin. Salah satunya bahkan mengaitkan dengan risiko berat badan lahir rendah (BBLR).
Lalu, benarkah kebiasaan ibu hamil minum kopi memang dapat menyebabkan BBLR dan dapat memengaruhi perkembangan otak janin? Berikut ini penjelasan lengkap dari pakarnya yang wajib bunda ketahui.
Sebagaimana yang diterbitkan di Psychological Medicine, pada 9 Oktober 2024, tidak menemukan kaitan kuat antara minum kopi saat hamil dan masalah perkembangan saraf pada anak-anak.
BACA JUGA:6 Cara Alami Menurunkan Kolesterol Tinggi dengan Cepat Tanpa Obat
BACA JUGA:Sebab Seseorang Kerap Berada dalam Suasana Hati yang Murung
Akan tetapi, peneliti menyarankan ibu hamil atau bumil tetap mengikuti pedoman medis terkait konsumsi kafein.
Pemimpin studi Dr. Gunn-Helen Moen dan mahasiswa doktor Shannon D'Urso dari Institut Biosains Molekuler (IMB) UQ melakukan analisis genetika mendalam terhadap data dari puluhan ribu keluarga di Norwegia.
"Orang Skandinavia merupakan salah satu konsumen kopi terbesar di dunia, yang minum setidaknya 4 cangkir sehari, dengan stigma yang rendah tentang dampaknya selama kehamilan," kata Moen, dilansir laman University of Queensland, Australia.
"Studi kami menggunakan data genetika dari ibu, ayah, dan bayi, serta kuesioner tentang konsumsi kopi orang tua sebelum dan selama kehamilan." tambah Moen.
Selain itu, peserta penelitian juga diberikan pertanyaan tentang perkembangan anak mereka hingga usia 8 tahun, termasuk keterampilan sosial, motorik, dan bahasanya.
Dari hasil analisis, tidak ditemukan kaitan konsumsi kopi selama hamil dan masalah perkembangan saraf pada anak-anak.
Lantas, sejumlah peneliti tersebut mengatakan, bahwa perubahan fisiologis selama kehamilan dapat mencegah kafein terurai dengan mudah. Kafein pun tidak dapat melewati plasenta dan mencapai janin, di mana tidak ada enzim untuk memetabolismenya di sana.
"Analisis kami tidak menemukan kaitan antara konsumsi kopi selama kehamilan dan kesulitan perkembangan saraf anak-anak," ucap Moen.
Akumulasi kafein diduga memengaruhi perkembangan otak janin. Namun, Moen mengatakan bahwa penelitian observasional sebelumnya tidak dapat memperhitungkan faktor lingkungan lain seperti alkohol, asap rokok, atau pola makan yang buruk.