Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Dinas Kesehatan Rejang Lebong Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Tekan Angka Stunting

Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong.-Razik/CE -

BACAKORANCURUP.COM – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Melalui Dinas Kesehatan Rejang Lebong terus mengintensifkan upaya penurunan angka stunting melalui penguatan kolaborasi lintas sektor.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi terpadu dalam mempercepat penanganan masalah gizi kronis yang masih menjadi tantangan di beberapa wilayah kabupaten tersebut.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, drg. Asep Setia Budiman, mengatakan bahwa pencegahan stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh sektor kesehatan saja, melainkan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Kolaborasi dengan perangkat daerah, pemerintah desa, tenaga pendidik, hingga organisasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program tersebut.

“Penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama. Kita tidak hanya bicara soal kesehatan anak, tapi juga bagaimana memastikan mereka tumbuh di lingkungan yang sehat, memiliki akses air bersih, gizi yang cukup, dan pengasuhan yang baik,” ujar Asep saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan, Kamis (13/11).

Menurutnya, selama tahun 2025 ini, Pemkab Rejang Lebong melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) telah memperkuat implementasi sembilan aksi konvergensi stunting, mulai dari pendataan sasaran, pelaksanaan audit kasus, hingga intervensi gizi spesifik dan sensitif.

BACA JUGA:Polisi Belum Terima Laporan Warga Curup Korban Aplikasi VIR

BACA JUGA:Jadi Begal Karena Ingin Nikahi Janda!

“Kami terus mendorong agar semua pihak, termasuk camat dan kepala desa, aktif melaksanakan sembilan aksi konvergensi. Data dari lapangan menunjukkan ada tren penurunan angka stunting, tapi masih perlu kerja keras agar target nasional bisa tercapai,” jelasnya.

Salah satu program andalan yang terus digalakkan adalah Program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting).

Melalui gerakan ini, para pejabat daerah, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat didorong untuk menjadi orang tua asuh bagi balita berisiko stunting. Program ini tidak hanya berfokus pada bantuan gizi, tetapi juga pendampingan edukatif bagi keluarga.

“Kami ingin program ini membentuk kesadaran kolektif. Tidak hanya membantu secara materi, tapi juga memberi pemahaman kepada keluarga tentang pentingnya pola makan sehat, kebersihan lingkungan, serta perawatan ibu hamil dan balita,” tambah Asep.

Sementara itu, Ketua TPPS Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Titin Julita, SKM, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor telah menunjukkan hasil positif. Dari hasil pemantauan hingga Oktober 2025, tingkat prevalensi stunting di beberapa kecamatan menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Misalnya di wilayah Bermani Ulu dan Curup Selatan, angka stunting turun cukup drastis. Hal ini terjadi karena dukungan lintas sektor berjalan dengan baik, mulai dari Posyandu, PKK, hingga perangkat desa yang aktif melakukan sosialisasi,” kata Titin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan