Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Minum Sambil Berdiri Bisa Picu Penyakit ? Ini Penjelasan Medisnya

IST Pentingnya minum air putih--

BACAKORANCURUP.COM - Kebiasaan sederhana seperti minum air ternyata masih memunculkan perdebatan. Sebagian orang beranggapan bahwa meneguk air dalam posisi berdiri dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, apakah benar demikian ?

Air adalah komponen esensial yang berperan besar dalam menjaga keberlangsungan fungsi tubuh. Cairan ini tidak hanya menjaga tubuh tetap terhidrasi, tetapi juga membantu mengatur suhu, melancarkan peredaran darah, membawa nutrisi, serta mendukung kerja organ vital.

Kebutuhan cairan harian setiap orang berbeda, tetapi umumnya orang dewasa dianjurkan mengonsumsi sekitar 2 liter atau kira-kira delapan gelas air per hari. Kekurangan cairan dapat menimbulkan gejala dehidrasi, mulai dari rasa haus berlebihan, lelah, pusing, hingga gangguan konsentrasi.

Air bisa diminum kapan saja, baik saat bekerja, berolahraga, atau beraktivitas di luar rumah. Banyak orang bahkan terbiasa minum sambil berdiri ketika berada di jalan atau situasi terburu-buru. Meskipun terlihat sepele, masih ada anggapan bahwa minum sambil berdiri berisiko bagi kesehatan.

BACA JUGA:Tips Menjaga Rumah Tetap Kering, Sehat, dan Terhindar dari Alergi !

BACA JUGA:Resep Batagor, Gurih dan Renyah Bikin Ketagihan!

Menurut informasi yang dikutip dari Healthshots, saat tubuh berdiri, otot dan jaringan berada dalam kondisi lebih tegang. Hal ini dianggap membuat aliran air masuk terlalu cepat sehingga bisa mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh.

Selain itu, ada juga pandangan bahwa air yang diminum saat berdiri akan langsung mengalir deras melalui saluran pencernaan menuju bagian bawah perut. Proses yang terlalu cepat ini dikhawatirkan bisa mengganggu fungsi pencernaan dan memicu masalah lambung.

Beberapa orang juga mengaitkan kebiasaan ini dengan risiko artritis atau radang sendi. Alasannya, air yang masuk dianggap bisa menumpuk di area persendian dan dalam jangka panjang menimbulkan peradangan.

Tidak hanya itu, ada pula anggapan bahwa minum sambil berdiri dapat menurunkan efektivitas kerja ginjal. Konon, ginjal akan menyaring cairan lebih baik jika tubuh dalam posisi duduk tenang.

Menurut dokter dan peneliti medis Abby Phillips, anggapan-anggapan tersebut sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Ia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara minum sambil berdiri atau duduk.

"Tidak ada masalah dengan minum air sambil berdiri maupun duduk. Yang perlu dihindari justru minum air sambil berbaring karena bisa menyebabkan aspirasi, yaitu masuknya cairan ke saluran pernapasan," jelasnya, dikutip dari Times of India.

Secara fisiologis, air yang diminum akan tetap diserap dengan cepat oleh usus, khususnya usus halus bagian awal. Bioavailabilitas air bahkan mencapai 100 persen, artinya hampir semua cairan yang diminum dapat diserap tubuh tanpa hambatan.

Setelah masuk, air akan didistribusikan ke dalam kompartemen cairan tubuh dengan proporsi tertentu, yakni sekitar 66 persen menuju cairan intraseluler, 25,5 persen ke cairan interstisial, dan 8,5 persen masuk ke dalam sirkulasi darah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan