Ternyata Cuma Gimik ! 5 Fitur di HP Android yang Gak Penting-Penting Amat
Fitur RAM Plus pada HP Androind kebanyakan hanyalah digunakan sebagai teknik marketing oleh perusahaan demi menarik perhatian pembeli--
BACAKORANCURUP.COM - Tidak bisa dipungkiri, HP Android masih menjadi ponsel paling diminati di pasaran. Dari kelas entry-level hingga flagship, Android menawarkan banyak pilihan merek, fitur canggih, dan harga yang relatif terjangkau. Kombinasi inilah yang membuat Android unggul dibanding platform lain.
Namun, di balik berbagai kelebihannya, tidak sedikit produsen yang menyelipkan fitur gimik di produk mereka. Fitur-fitur ini sering kali dikemas dengan istilah keren dan dipromosikan secara besar-besaran untuk menarik perhatian pembeli. Padahal, dalam praktiknya, fitur tersebut tidak terlalu berguna dan bahkan bisa menurunkan performa ponsel.
Penasaran fitur gimik apa saja yang sering muncul di HP Android ? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini !
1. RAM Plus
Sekitar awal tahun 2020-an, banyak produsen ponsel memperkenalkan RAM Plus atau Virtual RAM sebagai fitur andalan. Iklan-iklan pun ramai menyebut bahwa RAM 4 GB bisa "bertambah" menjadi 8 atau bahkan 12 GB hanya dengan sekali aktifkan fitur tersebut.
Faktanya, RAM Plus bukanlah RAM sungguhan. Fitur ini hanya meminjam sebagian ruang penyimpanan internal (storage) untuk dijadikan RAM tambahan secara virtual. Karena sifatnya bukan perangkat keras (hardware), performanya jauh lebih lambat dibanding RAM asli.
Selain itu, penggunaan RAM Plus secara terus-menerus juga dapat mempercepat kerusakan pada memori internal, karena sistem harus menulis dan membaca data lebih sering dari biasanya. Jadi, alih-alih mempercepat kinerja, RAM Plus sebenarnya lebih mirip strategi marketing agar ponsel tampak "lebih powerful" di atas kertas.
2. Kamera Gimik
Pernah melihat HP Android murah dengan tiga atau empat kamera di belakang ? Sekilas terlihat keren dan profesional. Tapi, jangan langsung terbuai. Banyak di antara kamera itu hanyalah kamera tambahan (gimik) dengan fungsi yang sangat terbatas.
Biasanya, ponsel dengan harga Rp1-Rp4 jutaan menyertakan kamera makro, depth sensor, atau monochrome dengan resolusi rendah, sekitar 2 hingga 5 MP saja.
Secara teori, kamera tersebut berguna untuk menghasilkan efek bokeh atau foto jarak dekat. Namun, karena resolusinya kecil, hasil fotonya sering buram, warnanya pudar, dan detailnya kurang tajam.
Tujuan utama penambahan kamera ini bukan untuk meningkatkan kualitas foto, melainkan untuk menarik perhatian konsumen. Dengan menampilkan banyak lensa di bodi belakang, ponsel tampak lebih premium, padahal hasil akhirnya belum tentu sebanding.
3. Kamera Beresolusi Tinggi
Banyak orang masih terjebak pada anggapan bahwa semakin besar angka megapiksel, semakin bagus pula hasil fotonya. Padahal, kualitas gambar sangat dipengaruhi oleh ukuran sensor, stabilisasi, dan kemampuan pemrosesan gambar (image processing).