Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Mengenal "Poop Coffee", Fenomena Kopi dari Kotoran Hewan yang Jadi Komoditas Termahal di Dunia

IST Poop coffee--

Profil rasanya digambarkan floral, cokelat, chocolate-malt, dengan sentuhan cherry dan tekstur menyerupai teh. Harga Black Ivory mencapai US$1.500 per pound, dan produksinya sangat terbatas, pada 2023 hanya sekitar 500 pon, karena sekitar 33 pon ceri kopi dibutuhkan untuk menghasilkan 1 pon kopi jadi.

3. Kopi Kelelawar

Berasal dari Costa Rica dan Peru, kopi kelelawar muncul karena hewan ini memakan ceri kopi untuk mengisap nektarnya. Beberapa biji hanya tergigit, sementara sebagian lain mengalami pencernaan ringan. Hasil akhirnya adalah kopi dengan karakter fruity dan floral yang lebih cerah dibanding varian poop coffee lain. Produksinya sulit ditingkatkan karena bergantung sepenuhnya pada perilaku kelelawar liar, sehingga kopi ini otomatis menjadi langka.

4. Kopi Burung Jacu

Burung Jacu dari Brasil memilih buah kopi berkualitas tinggi secara alami. Walaupun sistem pencernaannya tidak menghasilkan fermentasi kompleks, kopi Jacu terkenal dengan rasa bersih, acidity cerah, dan aroma citrus yang menyegarkan. Varian ini dijual di butik kopi premium seperti Harrod’s London, dengan harga yang dapat mencapai US$300-US$350 per pound.

5. Monkey Parchment

Berbeda dari jenis lain, kopi ini tidak melewati saluran pencernaan. Monyet hanya mengunyah ceri kopi dan memuntahkan bijinya. Enzim pada air liurnya menciptakan rasa manis alami dan sedikit fermentatif. Karena bergantung penuh pada monyet liar, produksi dan kualitasnya sulit diprediksi. Meski tidak termasuk kategori "poop coffee" sejati, industri sering memasukkannya dalam kelompok naturally refined karena proses alaminya yang unik.

Meski poop coffee menawarkan karakter rasa yang berbeda, mulai dari nutty-earthy pada luwak, floral-cokelat pada Black Ivory, hingga fruity-bright pada kopi kelelawar, para ahli menilai bahwa daya tarik utamanya sering kali lebih berkaitan dengan keunikannya, bukan semata kualitas sensori. Selain itu, pemalsuan produk, isu kesejahteraan hewan, serta perbedaan drastis kualitas antara kopi liar dan kopi hasil penangkaran tetap menjadi tantangan besar yang harus diperhatikan konsumen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan