Harga Emas Sedang Tinggi-tingginya
Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Harga emas mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) lagi. Dimana harganya melonjak lebih dari 1%.
Akibat ketidakpastian pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) serta konflik di Timur Tengah. Ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut juga memperkuat lonjakan harga emas yang terus melesat.
Diketahui, harga emas spot melesat 1,08% menjadi US$ 2.749,01 per ons, ini merupakan rekor tertinggi terbaru. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,6% menjadi US$ 2.754,3.
Seperti dilansir dari CNBC internasional, Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals Peter A Grant mengungkapkan, bahwa sebagai aset yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, emas telah mencatatkan kenaikan lebih dari 32% sepanjang tahun ini dan beberapa kali mencapai rekor tertinggi. Rendahnya suku bunga juga meningkatkan daya tarik emas sebagai instrumen investasi.
BACA JUGA:Lebih dari Laptop, Ini Keunggulan Huawei Mate Pad Pro 12.2
BACA JUGA:Samsung Galaxy A16 5G Hadir dengan Layar Super AMOLED dengan Didukung OS hingga 6 Kali
"Ketegangan geopolitik menjadi pendorong utama. Dua minggu menjelang pemilu Presiden AS, persaingan terlihat sangat ketat, sehingga ketidakpastian politik juga mendorong minat terhadap safe haven seperti emas," ujarnya.
Kemudian Grant juga menjelaskan, jika konflik di Timur Tengah semakin memanas, harga emas bisa menembus level US$ 3.000 sebelum akhir tahun.
Namun, ia lebih cenderung memperkirakan hal tersebut terjadi pada kuartal pertama tahun depan. Selain itu, langkah pelonggaran moneter oleh banyak bank sentral besar juga menjadi faktor yang mendukung reli harga emas.
Di lain sisi, jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris unggul tipis dengan 46% suara dibandingkan mantan Presiden Donald Trump yang memperoleh 43%.
Ketidakpastian hasil pemilu Presiden AS, terutama setelah Kamala Harris resmi menjadi kandidat presiden dari Demokrat, turut mendukung kenaikan harga emas, menurut catatan analis BNP Paribas.
Secara teknikal, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) untuk emas, yang saat ini berada di angka 74, menunjukkan bahwa harga emas telah memasuki wilayah ‘over bought’ atau jenuh beli.