Harga Biji Kopi Tinggi, Pemerintah Harus Manfaatkan Peluang
Firmansyah--
BACAKORANCURUP.COM - Komisi II Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong, meminta Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong untuk bisa memanfaatkan peluang yang saat ini sedang terjadi pada lini pertanian di Indonesia umumnya, dan di Rejang Lebong khususnya.
Ini setelah saat ini harga biji kopi di Rejang Lebong capai Rp.64 ribu perkilogramnya.
"Kita sudah mengetahui harga kopi tinggi, mayoritas penduduk kita, itu petani, sehingga disini pemda harus mengambil peran dan peluang," sampai Anggota Komisi II DPRD Rejang Lebong Firmansyah, kemarin di Rejang Lebong.
Dikatakannya, jika dirinya sudah sempat menyentil hal tersebut.
BACA JUGA:Meski Pelaksanaan Diundur, Tren Magang ke Jepang Positif
BACA JUGA:Prakirawan BMKG : Musim Penghujan Guyur Rejang Lebong Terjadi Hingga Mei 2025
Dimana dalam hal ini, Politisi Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), menginginkan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Renas Kelawi milik Kabupaten Rejang Lebong untuk kembali dihidupkan.
Hidupnya salah satu BUMD tersebut bisa dimanfaatkan untuk menampung hasil pertanian di Rejang Lebong dan sekitarnya, salah satunya biji kopi tersebut.
Dengan penyertaan modal yang diberikan oleh pemda Rejang Lebong.
"Dalam hal ini bukan hanya BUMD akan berkembang, namun juga bisa menstabilkan harga biji kopi tetap tinggi, tanpa dipermainkan oleh tengkulak, atau tauke," jelasnya.
Dimana lebih jauh kedepan, jika hal tersebut dilakukan oleh Pemda Rejang Lebong, kedepan Rejang Lebong juga dapat berkolaborasi dengan kabupaten lain.
Seperti Kabupaten Kepahiang yang belum memiliki BUMD, sehingga mereka bisa menggunakan BUMD Rejang Lebong, dan bisa ikut berkontribusi dengan ikut menyertakan modal, karena saat ini lini pertanian di Rejang Lebong harus ada wadah penampungan, untuk menstabilkan harga pada lini tersebut.
"Semua peluang ini ada, dan kita harus manfaatkan, karena Rejang Lebong dan Kepahiang ini penghasil kopi, cukup banyak," ujarnya.
Dengan harganya cukup tinggi, ini perlu dijaga agar petani di Rejang Lebong tetap sejahtera, dan juga Rejang Lebong dan sekitarnya termasuk penghasil kopi terbanyak.