Waspada!! Ribuan Warga Rejang Lebong Terjangkit Diare, Ini Pemicunya
Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong mengungkapkan bahwa, jumlah kasus diare di wilayah Rejang Lebong sejak Januari sampai dengan November 2024 kemarin tercatat sebanyak 1.354 kasus.
"Kasus diare atau mencret dalam waktu sebelas bulan terakhir ini ada 1.354 warga Rejang Lebong yang akhirnya harus berobat ke Puskesmas," ucap Kepala Dinkes Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra SKM melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM), Titin Julita SKM yang dihubungi di Curup.
Kasus diare di Rejang Lebong sempat turun dalam waktu sebulan terakhir, yang pada bulan September terdata ada 102 kasus, lalu Oktober ada 106 kasus dan di November turun menjadi 79 kasus. Meskipun kasusnya turun, kewaspadaan terhadap suatu penyakit harus tetap dilakukan.
BACA JUGA:Sudah Tahukah Kamu ? Jika Ada Syarat Baru Sertifikasi
BACA JUGA:Kapan UPTD PPA Rejang Lebong Mulai Beroperasi ? Ini Target DP3APPKB
"Kasusnya memang turun, tapi bukan berarti masyarakat kendor dalam menjaga kesehatan tubuh," katanya.
Musim penghujan yang saat ini terjadi, menurutnya, bisa menjadi salah satu penyebab atau pemicu tubuh terserang diare.
Namun pada dasarnya, lanjut Titin, baik musim hujan ataupun tidak harus menerapkan pola hidup bersih. Seperti mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging mentah, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk. Kemudian mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah matang sempurna, menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.
"Lalu memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama dan melakukan vaksinasi rotavirus pada anak," terangnya.
Disisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu memprediksi bahwa musim penghujan bisa terjadi kemungkinan sampai dengan bulan Mei 2025 mendatang.
"Dari perkiraan kami BMKG, musim hujan tahun ini akan berlangsung panjang hingga Mei tahun 2025," ungkap Prakirawan Cuaca BMKG Provinsi Bengkulu, Anang Anwar.