Bengkulu Kekurangan Dokter Spesialis

ist Logo IDI.--

BACAKORANCURUP.COM  - Provinsi Bengkulu masih kekurangan dokter spesialis di berbagai kabupaten. Terutama di kabupaten yang fasilitas kesehatannya terbatas. 

“Dokter kita untuk spesialis masih kurang, terutama di kabupaten-kabupaten. M. Yunus sebenarnya relatif sudah cukup, tetapi kualifikasinya kebanyakan bukan spesialis, melainkan subspesialis, dan ini masih sangat kurang,” sampai Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Bengkulu, Dr Abdi menuturkan dilansir dari BE.

Abdi juga menyoroti bahwa sebagai organisasi profesi, IDI tidak memiliki wewenang untuk memberikan sanksi langsung kepada anggotanya. Namun, IDI tetap berkomitmen memberikan pembinaan kepada para dokter demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan.  

“IDI tidak punya pisau untuk menghukum orang, tetapi kami bisa memanggil anggota untuk mempertanyakan masalahnya dan memberikan pembinaan. Namun, tentunya kasus tersebut harus jelas dulu,” ujarnya.  

Disisi lain pihaknya terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk meningkatkan pembinaan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendatangkan lebih banyak dokter spesialis ke Bengkulu.  

BACA JUGA:Presiden Batal Kunjungi Benteng

BACA JUGA:7 Peserta CPNS Pemprov Bengkulu Ajukan Sanggah

“Kami berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang diperlukan dan berupaya mencari solusi terbaik. Ini tantangan besar, tetapi kami optimistis dapat membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Bengkulu,” ucap Abdi.  

Kekurangan dokter spesialis ini telah berdampak signifikan pada pelayanan kesehatan di Bengkulu. Masyarakat di kabupaten sering kali harus dirujuk ke kota atau bahkan ke luar provinsi untuk mendapatkan perawatan dari dokter spesialis atau subspesialis. Kondisi ini tentu menyulitkan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial.  

Diharapkan, kedepan, pemerintah dan pihak terkait dapat bersama-sama meningkatkan jumlah dokter spesialis di Provinsi Bengkulu melalui program pendidikan, insentif, dan pengadaan fasilitas yang memadai. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang optimal dapat terpenuhi.

Tag
Share