Fakta Menarik Kaviar, Ternyata Dulu Hanya Makanan Rakyat Biasa

--

BACAKORANCURUP.COM - Setiap tanggal 18 Juli, dunia memperingati Hari Kaviar, sebuah momen untuk merayakan salah satu makanan paling mewah di dunia.

Namun, siapa sangka bahwa sebelum menjadi lambang kemewahan, kaviar pernah dianggap makanan murah yang hanya dikonsumsi nelayan ? Perjalanan telur ikan sturgeon ini dari makanan rakyat hingga menjadi simbol kelas atas penuh dengan fakta menarik.

Kaviar adalah telur ikan sturgeon yang sering ditemukan di restoran mewah sebagai pelengkap hidangan utama. Rasanya yang khas dan aromanya yang unik membuat makanan ini digemari banyak orang. Namun, tidak semua orang bisa mencicipinya, karena harganya yang selangit.

Sebagai contoh, kaviar beluga hitam dihargai hingga Rp170 juta/kg, sementara kaviar putih dari ikan langka Siberian Albino Sturgeon dapat mencapai Rp1,6 miliar/kg.

BACA JUGA:5 Tips Mengolah Mie Instan jadi Hidangan Sehat dan Bergizi

BACA JUGA:Ini 3 Cara Mudah Basmi Kutu Rambut Membandel tanpa Gunakan Sampo

Jenis kaviar sangat bergantung pada spesies ikan dan musim pemijahan. Kaviar hitam dari ikan sturgeon beluga disebut-sebut sebagai yang terbaik, sementara kaviar putih yang sangat langka dihargai lebih mahal karena ketersediaannya yang terbatas.

 

Pada abad ke-12, ikan sturgeon yang menghasilkan kaviar belum dibudidayakan dan hanya dipancing seperti ikan biasa. Kala itu, ikan ini dianggap kurang berharga, bahkan sering kali disamakan dengan lobster yang dahulu juga makanan murah. Para nelayan mulai menyadari bahwa ikan sturgeon betina memiliki banyak telur, sehingga mereka mengonsumsinya untuk menghindari pemborosan.

 

Namun, segalanya berubah ketika kaisar pertama Rusia, Ivan IV Vasileyvich, menyantap kaviar dan memuji kelezatannya. Popularitas kaviar pun melonjak, dan sejak saat itu, telur ikan ini menjadi hidangan yang identik dengan kalangan bangsawan.

Semakin meningkatnya permintaan membuat populasi ikan sturgeon liar menurun drastis. Akibatnya, sejak tahun 2006, perdagangan sturgeon liar dari Laut Kaspia dan Laut Hitam dilarang. Untuk menjaga kelangsungan produksi kaviar, berbagai negara seperti Rusia, Irak, dan Thailand mulai membudidayakan ikan sturgeon di penangkaran.

Di penangkaran, metode panen kaviar pun lebih lembut. Telur ikan diambil dengan cara memijat perut ikan, sehingga sturgeon tetap hidup dan bisa bertelur kembali. Cara ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga membantu menjaga populasi ikan sturgeon.

Selain mahal dan eksklusif, kaviar juga menyimpan segudang manfaat kesehatan. Dalam 100 gram kaviar terdapat kandungan nutrisi berikut :

Tag
Share