Tiga Sandera Israel Ditukar dengan 369 Tahanan Palestina

st Keadaan di Palang Merah menunggu di tempat di mana militan Hamas diperkirakan akan menyerahkan sandera Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 15 Februari 2025, sebagai bagian dari pertukaran tawanan. --

BACAKORANCURUP.COM - Kelompok militan Hamas menyerahkan tiga sandera Israel kepada Palang Merah di Kota Khan Yunis, Gaza Selatan, pada Sabtu, 15 Februari 2025 pagi waktu setempat.

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 369 tahanan Palestina dari penjara mereka.

Dilansir dari wartawan AFP yang berada di lokasi, Penyerahan ini merupakan bagian dari pertukaran sandera-tahanan keenam dalam gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa tiga sandera yang dibebaskan adalah Sagui Dekel-Chen (Israel-Amerika), Yair Horn (Israel-Argentina), dan Sasha Trupanov (Israel-Rusia).

Sementara itu, 369 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel. Dengan 24 di antaranya dideportasi ke luar negeri. Sebagian besar tahanan yang dibebaskan adalah warga Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober.

Sebelum diserahkan kepada Palang Merah, para sandera dibawa ke atas panggung dan diberikan tas hadiah serta sertifikat yang menandai akhir masa penahanan mereka.

Dalam suasana yang tegang, mereka berbicara di hadapan ratusan orang yang berkumpul di sekitar lokasi.

Proses serah terima dilakukan di bawah pengawalan ketat militan Hamas, yang mengenakan topeng dan mengacungkan senapan serbu selama proses berlangsung. 

Setelah diserahkan kepada Palang Merah, ketiga sandera langsung dibawa ke lokasi yang aman sebelum dikembalikan ke pihak Israel.

Baik Hamas maupun Israel sebelumnya saling menuduh telah melanggar kesepakatan yang disepakati pada 19 Januari lalu. 

Hamas sempat mengancam akan menghentikan pembebasan sandera, sementara Israel memperingatkan akan kembali melanjutkan serangan ke Gaza jika Hamas tidak memenuhi kesepakatan.

Namun, setelah serangkaian negosiasi intensif, pembebasan sandera akhirnya tetap berlangsung seperti yang dijadwalkan.

Seorang pejabat Hamas, Taher al-Nunu, mengatakan kepada AFP bahwa mereka "mengharapkan pembicaraan fase kedua dimulai awal pekan depan".

Gencatan senjata ini semakin diuji setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan rencana yang kontroversial untuk memindahkan warga Gaza. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan