Fenomena Bandara Sepi di Indonesia, Ada di Mana Saja ?

Reporter: Lola |

Editor: Radian |

Jumat , 21 Feb 2025 - 10:00

Bandara Ahmad Yani, Semarang, sumber foto @navy_132--

BACAKORANCURUP.COM - Bandara merupakan gerbang utama bagi masyarakat dari berbagai daerah atau negara yang ingin masuk atau keluar dari suatu wilayah.

Idealnya, bandara selalu dipadati oleh penumpang yang datang atau pergi.

Namun, realitas di lapangan tidak selalu demikian. Beberapa bandara di Indonesia justru terlihat sepi dengan jumlah penerbangan yang sangat terbatas.

Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari minimnya jumlah maskapai yang beroperasi hingga dampak pandemi yang sempat membatasi mobilitas masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa bandara di Indonesia yang mengalami kondisi sepi penumpang :

1. Bandara Ahmad Yani, Semarang

Bandara ini kehilangan statusnya sebagai bandara internasional pada Mei 2024 karena minimnya penerbangan internasional dan turunnya jumlah wisatawan mancanegara. Meskipun masih beroperasi secara normal, banyak tenant di dalam bandara yang terlihat sepi.

2. Bandara Kertajati, Majalengka

Dibangun dengan investasi mencapai Rp2,6 triliun dan dilengkapi fasilitas modern, Bandara Kertajati justru mengalami tingkat okupansi yang rendah. Pada tahun 2021, tingkat keterisian penerbangan di bandara ini berada di bawah 30%. Memasuki tahun 2025, rute penerbangan domestik pun masih sangat terbatas.

3. Bandara Ngloram, Blora

fenomena bandara sepi di indonesia, ada di mana saja ?                            bacakorancurup.com - bandara merupakan gerbang utama bagi masyarakat dari berbagai daerah atau negara yang ingin masuk atau keluar dari suatu wilayah.
idealnya, bandara selalu dipadati oleh penumpang yang datang atau pergi.
namun, realitas di lapangan tidak selalu demikian. beberapa bandara di indonesia justru terlihat sepi dengan jumlah penerbangan yang sangat terbatas.
fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari minimnya jumlah maskapai yang beroperasi hingga dampak pandemi yang sempat membatasi mobilitas masyarakat.
berikut ini adalah beberapa bandara di indonesia yang mengalami kondisi sepi penumpang :
baca juga:apple kembali menggebrak pasar dengan iphone 16e, ponsel canggih dengan harga lebih terjangkau
baca juga:soal retreat kepala daerah, prabowo: yang ragu boleh mundur
1. bandara ahmad yani, semarang
bandara ini kehilangan statusnya sebagai bandara internasional pada mei 2024 karena minimnya penerbangan internasional dan turunnya jumlah wisatawan mancanegara. meskipun masih beroperasi secara normal, banyak tenant di dalam bandara yang terlihat sepi.
 
2. bandara kertajati, majalengka
dibangun dengan investasi mencapai rp2,6 triliun dan dilengkapi fasilitas modern, bandara kertajati justru mengalami tingkat okupansi yang rendah. pada tahun 2021, tingkat keterisian penerbangan di bandara ini berada di bawah 30%. memasuki tahun 2025, rute penerbangan domestik pun masih sangat terbatas.
 
3. bandara ngloram, blora
bandara ini dihidupkan kembali pada tahun 2019 di era pemerintahan presiden joko widodo untuk meningkatkan perekonomian daerah sekitar. namun, meskipun sempat melayani penerbangan oleh wings air dan citilink, kini bandara ini tidak lagi melayani penerbangan komersial.
 
4. bandara jb soedirman, purbalingga
dengan biaya pembangunan mencapai rp350 miliar, bandara jb soedirman sempat melayani penerbangan umrah pada tahun 2022. sayangnya, hingga akhir tahun 2024, bandara ini belum kembali melayani penerbangan komersial akibat ditinggalkan oleh maskapai penerbangan.
 
5. bandara wiriadinata, tasikmalaya
sepinya penumpang membuat bandara wiriadinata sempat tidak beroperasi. pada tahun 2022, susi air membuka rute menuju jakarta, namun keberlanjutannya tergantung pada permintaan penumpang. citilink juga sempat membuka rute ke bandara ini, tetapi dihentikan pada tahun 2023.
menurut indonesia national air carriers association (inaca), rute penerbangan di bandara-bandara ini memang kurang diminati oleh maskapai karena rendahnya permintaan.
selain itu, pandemi covid-19 juga turut memperburuk situasi dengan membatasi mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi, yang berdampak langsung pada jumlah penumpang pesawat.
meski begitu, berbagai pihak terus berupaya menghidupkan kembali bandara-bandara ini agar dapat kembali berkontribusi dalam meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.
langkah-langkah strategis seperti kerja sama dengan maskapai, pengembangan destinasi wisata, serta peningkatan infrastruktur di sekitar bandara menjadi beberapa solusi yang dapat diterapkan.
dengan perencanaan yang tepat dan strategi yang efektif, diharapkan bandara-bandara ini dapat kembali ramai dan berfungsi optimal sebagai pusat transportasi udara di indonesia.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran CURUP EKSPRESS 5 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan