Jelang Ramadan, Gas Melon Disinyalir Mulai Langka, Polisi Temukan Pangkalan Jual Gas Diatas HET

Ilustrasi Net--

BACAKORANCURUP.COM - Berdasarkan informasi dan keluhan dari masyarakat Rejang Lebong terkait kelangkaan gas maupun penjualan gas yang sudah tidak wajar menjelang bulan suci Ramadan.

Jumat 28 Februari 2025, jajaran Polres Rejang Lebong yang dipimpin langsung oleh Kapolres Rejang Lebong Polda Bengkulu AKBP Eko Budiman SIK MIK MSi, dengan sigap melakukan inspeksi dadakan di tingkat agen, pangkalan, hingga ke sejumlah pengecer yang ada di Rejang Lebong.

Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan agar tidak terjadi kelangkaan gas, penimbunan gas, hingga penjualan gas diatas HET seperti yang beredar di masyarakat.

"Melihat berita yang beredar soal kelangkaan gas di wilayah Rejang Lebong. Kita bersama pihak Disperindag sudah melakukan sidak secara langsung di tingkat agen. Namun dari hasil sidak yang kita lakukan di agen itu, tidak ada indikasi penimbunan maupun penjualan gas diatas HET," ujar Kapolres kepada awak media usai melakukan sidak.

BACA JUGA:Hadapi Ramadan, Rejang Lebong Dapat Tambahan 5 Truk Gas LPG

BACA JUGA:Musim Hujan Sampai Kapan ? Begini Kata BMKG

Namun dia sangat menyayangkan, ketika melakukan sidak di tingkat pangkalan dan pengecer, ditemukan masih ada pihak pangkalan dan juga pengecer yang menjual gas melon diatas HET yang sudah ditetapkan.

Karena itu Kapolres langsung mengimbau kepada pihak pangkalan dan juga pengecer, agar tidak lagi menjual gas melon diatas HET, serta tidak melakukan penimbunan gas.

"Dari sampel pangkalan yang kita sidak, memang masih ada yang jual gas melos diatas HET. Jika HET yang ditetapkan Rp 20 ribu, mereka mengaku menjual gas melon dengan harga Rp 21 ribu maupun Rp 22 ribu. Karena itu langsung kita berikan teguran kepada mereka, agar tidak menjual gas diatas HET," terang Kapolres.

Selain itu tambah Kapolres, untuk memastikan tidak ada penimbunan gas maupun penjualan gas diatas HET pada tingkat pangkalan selama bulan ramadan nanti. Pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, agar tidak ada pangkalan maupun pengecer gas yang nakal.

"Untuk mencegah penimbunan, kita akan melakukan pemantauan dan penyelidikan lebih lanjut. Jadi jika nanti ditemukan ada indikasi penimbunan, maka akan kita tegakkan hukum sesuai yang berlaku di Indonesia, baik itu berupa pidana maupun aturan lainnya," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, agar masyarakat di Rejang Lebong tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying.

Karena dari informasi yang diberikan pihak agen, ada tambahan 1 truk gas melon untuk masyarakat Rejang Lebong selama bulan ramadan nanti.

"Kita akan pastikan gas melon akan selama ramadan, masyarakat tidak perlu risau," tandasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan