Ketahui Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Anak, Bawa Dampak Hingga Dewasa !

IST Bahaya konsumsi gula pada anak kecil--

BACAKORANCURUP.COM - Gula sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dalam pola makan anak-anak. Namun, banyak orang tua belum sepenuhnya menyadari bahwa konsumsi gula berlebih bukan hanya berdampak buruk dalam jangka pendek, tetapi juga bisa menimbulkan risiko kesehatan serius di masa dewasa.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Science mengungkap bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar memiliki risiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 saat dewasa.

Studi ini menunjukkan bahwa batas aman konsumsi gula jauh lebih rendah dibandingkan jumlah yang dikonsumsi oleh kebanyakan anak saat ini.

BACA JUGA:Daftar Ikan yang Aman Dikonsumsi oleh Penderita Asam Urat dan Kolesterol

BACA JUGA:Dokter Tak Anjurkan Minum Teh Langsung Saat Buka Puasa, Ini Alasannya!

Gula memang secara almi terdapat dalam buah-buahan, tetapi makanan olahan modern mengandung gula tambahan dalam jumlah besar. Rata-rata anak di Amerika Serikat mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan per hari atau setara dengan hampir 300 kalori.

Jumlah ini jauh melebihi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyarankan agar konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 5% dari total asupan kalori harian. Untuk anak di bawah usia dua tahun, WHO bahkan merekomendasikan nol konsumsi gula tambahan.

Tadeja Gracner, seorang ilmuwan dari University of Southern California yang turut menulis studi ini, menyatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan manis sejak kecil dapat membentuk preferensi rasa seumur hidup.

“Jika seorang anak terbiasa dengan makanan manis sejak dini, kemungkinan besar ia akan terus menyukai makanan manis hingga dewasa,” ujarnya.

Untuk memahami lebih jauh efek jangka panjang konsumsi gula, para peneliti menganalisis data dari Inggris pada masa Perang Dunia II. Selama periode tersebut, pemerintah Inggris memberlakukan pembatasan ketat terhadap gula dan permen hingga tahun 1953.

Hasil penelitian yang melibatkan lebih dari 60.000 individu di Inggris menemukan bahwa anak-anak yang lahir saat pembatasan gula masih berlaku memiliki risiko 35% lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dan 20% lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi saat dewasa, dibandingkan dengan mereka yang lahir setelah pembatasan dicabut.

Temuan ini memperkuat bukti bahwa pola makan di masa kecil memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan jangka panjang seseorang.

 

Selain risiko jangka panjang, konsumsi gula berlebih juga berdampak langsung pada kesehatan anak, di antaranya :

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan