Pupuk Subsidi Hanya Untuk 9 Komoditi Pangan
CURUP, CE - Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong mengungkapkan, bahwa pupuk bersubsidi yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat tahun ini hanya untuk 9 jenis komoditi saja.
"Masih sama seperti tahun sebelumnya, pupuk subsidi yang disalurkan pusat ke daerah-daerah cuma untuk 9 komoditi pangan," ucap Kepala Distankan Rejang Lebong, Ir Zulkarnain MT melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Tirmidzi kepada CE, kemarin.
Adapun kesembilan komoditi pangan dimaksud, sebut dia, antara lain padi, jagung, kedelai, kopi, kakao, tebu, bawang putih, bawang merah dan cabai.
"Sehingga di luar dari 9 jenis komoditi pangan itu, maka pupuk subsidi tidak disalurkan," tutur dia.
Lebih jauh dirinya menerangkan, alokasi atau jatah pupuk bersubsidi untuk Rejang Lebong tahun ini dijatah sebanyak 3.509 ton. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan jumlah alokasi pupuk subsidi pada tahun 2023 sebanyak 3.887 ton.
"Jatah pupuk bersubsidi bagi Rejang Lebong tahun 2024 ini sebanyak 3.509 ton, sedikit menurun dari tahun sebelumnya," ungkap dia.
Menurut dia, pihaknya sedikit menyesali kebijakan Pemerintah Pusat karena telah mengurangi jatah pupuk bersubsidi untuk petani di Rejang Lebong. Sedangkan pada tahun 2023 lalu pihaknya telah berupaya melalui penyuluh pertanian agar justru jatah alias alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2024 ini bisa naik.
"Ya waktu itu kita kita sudah berupaya melalui penyuluh supaya jatah pupuk subsidi ini naik di tahun 2024, tapi ketika hasilnya keluar justru berkurang dan tidak sesuai dengan yang diusulkan," jelas dia.
Adapun rincian alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Rejang Lebong, sebut dia, untuk Urea sebanyak 1.093 ton, NPK sebanyak 2.416 ton dan NPK formula nol (khusus untuk perkebunan).
Jika dibandingkan dengan alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2023, untuk Urea ada 1.063 ton dan NPK sebanyak 2.824 ton. Ini mengartikan bahwa untuk Urea di tahun ini alami kenaikan, sementara pupuk NPK alami penurunan.
"Pupuk Urea bertambah sekitar 30 ton, sedangkan NPK berkurang sebanyak 408 ton," bebernya.
Untuk harga eceran tertinggi (HET), tambah dia, masih sama seperti tahun sebelumnya yakni pupuk Urea seharga Rp 2.250 per kg dan NPK seharga Rp 2.300 per kg. (CE9)