Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Kepala Pemerintahan dan Pejabat Senior Hamas

ist Tank-tank tempur dan ekskavator militer Israel terlihat beroperasi di Jalur Gaza utara dari seberang perbatasan di Israel selatan pada tanggal 18 Maret 2025 setelah melancarkan serangan paling intens ke Jalur Gaza sejak gencatan senjata pada Januari --
BACAKORANCURUP.COM - Hamas mengumumkan bahwa kepala pemerintahannya di Jalur Gaza, Essam al-Dalis, tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan wilayah Palestina tersebut pada Selasa, 18 Maret 2025.
"Para pemimpin ini, bersama keluarga mereka, gugur setelah menjadi sasaran langsung serangan pesawat pasukan militer Israel," demikian pernyataan resmi Hamas, sebagaimana ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).
Hamas juga mengonfirmasi bahwa kepala Kementerian Dalam Negeri Mahmud Abu Watfa serta direktur jenderal dinas keamanan internal Bahjat Abu Sultan termasuk dalam daftar korban tewas.
Dalis, yang merupakan anggota biro politik Hamas di Gaza, terpilih sebagai pemimpin kelompok tersebut pada Maret 2021 dan ditunjuk sebagai kepala pemerintahan Hamas di Gaza pada Juni di tahun yang sama.
BACA JUGA:Roadshow, Oleh: Dahlan Iskan
BACA JUGA:Tips Agar Tadarus Ramadan Kamu Lebih Khusyuk dan Bermakna
Sebelumnya, pada November 2023, Israel mengklaim telah menargetkan sebuah bangunan Hamas yang diyakini menjadi tempat pertemuan para pemimpinnya, termasuk Dalis. Namun, saat itu, Hamas tidak mengkonfirmasi keberadaan Dalis dalam serangan tersebut.
Militer Israel menyatakan bahwa operasi terbaru ini adalah bagian dari strategi untuk melemahkan infrastruktur Hamas dan menghentikan serangan roket yang kerap ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel.
Israel telah berulang kali menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan operasi militer di Gaza hingga seluruh sandera yang ditahan Hamas dikembalikan.
Menurut laporan The Guardian, serangan udara ini menargetkan lebih dari 20 lokasi di Gaza, termasuk kompleks militer Hamas dan fasilitas penyimpanan senjata. Serangan ini terutama difokuskan pada kota Gaza, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah.
Serangan udara terbaru ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza. Ribuan warga sipil telah kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran yang berkepanjangan.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini telah dikonfirmasi jumlah korban bertambah menjadi 404 orang tewas dan 562 lainnya yang terluka.
Mereka juga menambahkan bahwa masih ada korban-korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan organisasi kemanusiaan internasional telah mengecam serangan ini dengan menyebutnya sebagai eskalasi berbahaya yang semakin menghambat upaya diplomasi untuk mencapai gencatan senjata yang lebih langgeng.