Pengganti Starlink Makin Ramai, Elon Musk Mulai Tergantikan

Ilustrasi Net--
Carr menyebutkan, AST SpaceMobile sebagai fasilitas produksi satelit berteknologi tinggi yang mewujudkan satelit terbesar di AS. CEO AST Mobile merespons unggahan tersebut di X.
"Bangga menjadi perusahaan berbasis Texas, di mana kami membangun dan menguji teknologi satelit AS," kata sang CEO.
Dikutip dari PCMag, AST SpaceMobile masih perlu mengamankan lisensi FCC untuk menguji dan mengoperasikan satelitnya secara komersil. Tahun lalu, FCC hanya memberikan izin ke AST SpaceMobile untuk mengoperasikan 5 satelit pertamanya yang dinamai 'BlueBird'.
Ke depan, diperlukan lisensi lebih lanjut untuk meluncurkan dan mengoperasikan 243 satelit lainnya.
AST SpaceMobile juga mempersiapkan peluncuran dan pengujian prototipe satelit BlueBird yang lebih perkasa. Namun, pada pekan lalu, Organisasi Penelitian Luar Angkasa India menunda peluncuran satelit tersebut dari Q2 2025 menjadi Juli 2025.
AST SpaceMobile memiliki timeline yang ketat, sebab mitranya di Eropa dan Jepang meminta agar peluncuran satelit untuk konektivitas mobile sudah rampung pada tahun depan. Perusahaan membutuhkan 45-60 satelit di orbit sebelum bisa menawarkan konektivitas mobile berkelanjutan yang mencakup wilayah AS.
Jaringan satelit AST SpaceMobile akan berkompetisi langsung dengan konektivitas seluler Starlink milik Elon Musk yang sekarang sudah tersedia secara beta dan akan resmi diluncurkan pada Juli 2025 melalui kemitraan dengan T-Mobile.
Meski Carr selama ini mendukung Starlink, tetapi ia mengindikasikan dukungannya untuk satelit generasi selanjutnya secara umum. Ia menyatakan FCC harus menyederhanakan regulasi untuk Starlink dan pesaing internet satelit Amazon, Project Kuiper. Ia juga mendesak pemerintah Eropa untuk mengadopsi Starlink ketimbang layanan satelit asal China.