Inilah 5 Perusahaan Raksasa Amerika yang Diakuisisi Tiongkok, Bukti Dampak Globalisasi di Balik Logo Ikonik !

IST Produk dari perusahaan Smithfield Foods--

Tiga tahun setelah akuisisi Smithfield, perusahaan raksasa Haier Group mengakuisisi GE Appliances dari General Electric dengan nilai US$5,4 miliar. Haier, yang merupakan produsen alat elektronik rumah tangga terbesar di Tiongkok, tidak hanya membeli lini produksi, tetapi juga mendapatkan akses ke jaringan distribusi dan teknologi yang teah dikembangkan selama puluhan tahun.

Meskipun GE Appliances tetap memproduksi barang di dalam negeri dan mempertahankan mereknya, arah strategis perusahaan kini dikendalikan dari Qingdao, Tiongkok. Akuisisi ini memperkuat posisi Haier sebagai pemain global yang serius dalam industri peralatan rumah tangga dan menjadi bagian dari ambisinya untuk memperluas pengaruh di pasar internasional.

 

3. Motorola Mobility

Motorola pernah menjadi pelopor dalam industri telekomunikasi dan simbol kebanggaan teknologi Amerika. Namun, pada tahun 2014, Lenovo, perusahaan teknologi asal Tiongkok, mengakuisisi Motorola Mobility dari Google dengan nilai US$2,91 miliar. Langkah ini memberikan Lenovo akses langsung ke portofolio paten serta inovasi teknologi yang menjadi warisan Motorola.

Walau Motorola masih mempertahankan mereknya di pasar, perusahaan tersebut kini menjadi bagian dari strategi global Lenovo untuk mendominasi pasar smartphone. Ini menunjukkan bagaimana merek-merek bersejarah Amerika dapat berubah status menjadi sekadar anak perusahaan dari entitas asing.

 

4. Nexteer Automotive

Nexteer Automotive, penyedia sistem kemudi kendaraan yang bermarkas di Michigan, diakuisisi pada tahun 2010 oleh anak usaha Aviation Industry Corporation of China (AVIC). AVIC merupakan perusahaan milik negara yang memiliki keterkaitan erat dengan industri pertahanan Tiongkok.

Akuisisi ini menuai kritik tajam karena melibatkan teknologi penting dalam industri otomotif. Kekhawatiran utama muncul dari potensi kebocoran teknologi dan pengaruh politik dalam rantai pasok otomotif Amerika. Isu ini menjadi semakin sensitif karena berkaitan dengan keamanan nasional dan daya saing industri strategis.

 

5. Waldorf Astoria

Hotel Waldorf Astoria di New York adalah simbol kemewahan dan sejarah panjang. Namun pada tahun 2014, hotel legendaris ini dibeli oleh Anbang Insurance Group dari Tiongkok dengan harga mendekati US$2 miliar.

Akuisisi ini menimbulkan diskusi luas, mengingat hotel tersebut telah lama menjadi tempat pertemuan penting dan lokasi menginap bagi para pemimpin dunia.

Kepemilikan asing atas properti yang begitu simbolik menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana seharusnya aset-aset penting nasional boleh dijual ke luar negeri, terutama kepada entitas yang memiliki afiliasi dengan negara asing.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan