Petani Cabai Rawit Keluhkan Serangan Hama Fusarium

Petani cabai rawit saat memetik hasil panennya.-FAUZAN/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir mulai berdampak pada hasil pertanian di sejumlah wilayah di Kabupaten Rejang Lebong.
Petani cabai rawit di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, mengeluhkan serangan hama fusarium yang menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan.
Yanto (45), salah seorang petani setempat, mengatakan bahwa tingkat kelembaban tinggi akibat musim hujan membuat tanaman cabai rawitnya mudah terserang hama. Serangan fusarium ini menyebabkan daun dan batang tanaman layu serta mati sebelum waktunya.
“Karena hujan terus-menerus, tanaman banyak diserang fusarium. Akibatnya, panen turun drastis,” ungkap Yanto.
Ia mencontohkan, saat musim normal panen bisa mencapai 150 kilogram sekali panen. Namun saat ini, hasilnya hanya berkisar 75 kilogram per panen.
BACA JUGA:Harga Ayam di Pasar Atas Merangkak Naik
BACA JUGA:Temui Pedagang, Satgas Pangan Pastikan Harga Sembako di Rejang Lebong Stabil dan Terkendali
Hal senada disampaikan petani lainnya, Martini (38). Ia mengatakan bahwa cuaca lembab berkepanjangan membuat kadar air dalam tanah terlalu tinggi, sehingga tanaman tidak tumbuh optimal dan rentan terserang penyakit.
“Kalau cuaca terus lembab begini, hasil panen kami jelas berkurang,” ujarnya.
Martini berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk memberikan solusi atas persoalan ini. Selain itu, ia juga berharap harga cabai rawit di pasaran tetap stabil, mengingat persaingan dengan pasokan dari luar daerah.
“Kami harap harga tetap stabil, meski pasokan dari luar daerah terus masuk,” tutupnya.