Harta Karun Bersejarah Gaza Musnah dalam 100 Hari Konflik
ist Salah satu penemuan situs di Gaza.--
JAKARTA - Sejarawan Prancis dan penulis buku ' Gaza : a History', Jean-Pierre Filiu , mengungkapkan bahwa Jalur Gaza menyimpan harta karun berharga yang membuktikan peradaban penting, menjembatani Afrika dan Asia sejak 4.000 tahun lalu.
Meski Gaza menjadi saksi perjalanan budaya yang menciptakan keunikan khasnya, antara konflik Israel dan Palestina telah menghancurkan warisan berharga ini selama 100 hari terakhir. Dalam wawancara dengan Aljazeera, Minggu, 14 Januari 2024, Filiu menyatakan bahwa ketegangan yang berlangsung selama 75 tahun ini belum membahas solusi yang memuaskan hingga saat ini. Gaza, sebagai jalur penting yang menghubungkan kedua negara tersebut, pernah menjadi pusat perdagangan dan saksi mata pertukaran kebudayaan. Namun, konflik terkini telah menelan korban besar, dengan 23.843 warga Gaza tewas dalam 100 hari terakhir.
BACA JUGA:Usai Diperiksa Polisi, Ini Keterangan Pengancam Tembak Salah Satu Capres
Filiu menyayangkan bahwa perang kali ini telah menghapus seluruh harta karun kebudayaan Gaza, yang selama ini bertahan di tengah-tengah berbagai perang melawan Israel.
Filiu, mantan diplomat Prancis dan profesor studi Timur Tengah di Sciences Po, menegaskan bahwa cara Israel memutus hubungan Gaza dengan dunia merupakan tindakan yang bertentangan dengan sejarah dan sifat masyarakat Gaza.
“Penghancuran situs warisan berharga di Gaza, termasuk masjid, gereja, dan museum dengan bukti peradaban kuno, adalah pembatalan memori kemanusiaan di depan mata kita semua,” tegas Filiu.
Pasukan militer Israel di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Israel Selatan pada Minggu, 31 Desember 2023. Israel akan terus berperang dengan Hamas di Gaza sepanjang tahun 2024.
Beberapa waktu yang lalu, seorang petani Palestina, Salman al-Nabahin, menemukan mosaik lantai Bizantium berornamen saat mencoba menanam pohon zaitun di tanahnya di Jalur Gaza .
Temuan ini dianggap sebagai salah satu harta arkeologi terbesar yang pernah ditemukan di Gaza, dengan ahli arkeologi menyebutnya sebagai lantai mosaik terindah yang pernah ditemukan di wilayah tersebut.
Namun sayangnya, warisan berharga ini kini turut menjadi korban konflik yang sedang berlangsung.
Para ahli dan masyarakat internasional mengecam melestarikan warisan bersejarah ini, menyatakan bahwa hilangnya harta karun Gaza adalah kehilangan bagi seluruh umat manusia.