Soal Tudingan Kebanyakan Pemain Naturalisasi, Ini Jawaban Erick Thohir

BACAKORANCURUP.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyuarakan pendapatnya mengenai program naturalisasi pemain sepak bola yang diadopsi oleh negara lain.

Menurutnya, perbedaan utama antara Indonesia dengan negara lain terletak pada fakta bahwa Indonesia memberikan kewarganegaraan kepada pemain yang memang punya darah keturunan Indonesia.

Sementara negara lain mengambil pemain naturalisasi memang tidak memiliki garis darah keturunan yang pasti.

Contohnya China, memanggil beberapa pemain naturalisasi seperti Jiang Guangtai alias Tyias Browning yang lahir di Inggris.

Kemudian ada Serginho yang berasal dari Brasil, lalu Yang Mingyang yang lahir di Swiss.

"Tidak masalah jika Timnas China menggunakan naturalisasi, sebab itu adalah aturan yang sah menurut FIFA. Namun, kita harus berbangga dengan pemain-pemain naturalisasi Indonesia yang memiliki darah Indonesia, hal ini berbeda dengan negara lain," ucap Erick Thohir.

Soal banyaknya pemain-pemain naturalisasi dari Belanda menjadi bagian dari Timnas Indonesia, Erick Thohir lebih memilih cuek.

"Jika tim nasional negara lain mengkritik Indonesia, biarkan saja. Seharusnya mereka yang seharusnya merasa malu. Mereka memberikan kewarganegaraan kepada pemain yang tidak memiliki darah mereka sendiri, sedangkan kita memberikan kesempatan kepada mereka yang memiliki darah kita," tambahnya.

Dengan pendekatan yang bijaksana, Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia membuka pintu bagi pemain naturalisasi yang memiliki kedekatan emosional dengan Indonesia melalui hubungan darah.

Hal ini merupakan sesuatu yang patut dibanggakan karena pemain-pemain naturalisasi Indonesia dapat memberikan kontribusi berarti bagi perkembangan sepak bola Tanah Air.

Dalam konteks naturalisasi, Erick Thohir menekankan pentingnya menjaga keaslian identitas suatu tim nasional.

Dengan mengutamakan pemain-pemain naturalisasi yang memiliki kekuatan emosional dan afiliasi dengan Indonesia, Timnas Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing secara kompetitif di kancah internasional.Erick Thohir menunjukkan kesadaran akan hal ini, bahwa keberhasilan sebuah tim nasional tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis pemain. Akan tetapi juga oleh semangat dan rasa bangga terhadap warna merah putih.