Daging Kurban Bisa Tercemar Asap Rokok ? Cek Fakta dan Pandangan Islamnya !

Idul Adha--

BACAKORANCURUP.COM - Dalam rangka memperingati momentum Idul adha yang identik dengan ibadah kurban, Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Nur Fajri Romadhon, menyampaikan sejumlah koreksi terhadap praktik-praktik keliru yang kerap terjadi saat pelaksanaan kurban.

Hal tersebut disampaikannya dalam kajian bertema “Kurban, Hak-Hak Hewan, dan Veganisme” yang digelar pada Ahad, 1 Juni 2025.

Salah satu poin yang disorot adalah kebiasaan sebagian masyarakat yang merokok saat menyembelih atau menguliti hewan kurban.

Menurut Nur Fajri, meskipun hukum merokok masih menjadi perdebatan di kalangan ulama, merokok dalam konteks pemotongan hewan jelas menimbulkan dampak negatif, terutama terhadap kualitas daging.

BACA JUGA:2 pilihan Motor Suzuki yang memiliki kopling

BACA JUGA:Kamu Harus Tahu! Ini Rahasia Produktivitas Jepang, Ini 5 Cara Ampuh Usir Rasa Malas

Asap rokok dapat mencemari daging yang sedang diproses, bahkan dapat membahayakan kesehatan konsumen. Hal ini juga merujuk pada edaran dari Kementerian Kesehatan yang mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dalam penanganan daging kurban.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip syariat Islam dan etika perlakuan terhadap hewan.

Beberapa kekeliruan teknis yang sering terjadi di lapangan turut menjadi perhatiannya, seperti menajamkan pisau di hadapan hewan, menyembelih di depan hewan lain, serta terburu-buru dalam menguliti hewan sebelum benar-benar mati.

Tindakan-tindakan ini tidak hanya bertentangan dengan prinsip belas kasih dalam Islam, tetapi juga memperlihatkan kurangnya pemahaman terhadap makna kurban sebagai bentuk ibadah yang sarat dengan nilai spiritual dan kemanusiaan.

Nur Fajri mengutip sabda Rasulullah SAW dalam hadis Arbain Nawawiyah yang berbunyi, “Apabila kalian menyembelih, maka perbaguslah cara penyembelihannya. Tajamkanlah pisaumu, dan buatlah hewan itu merasa tenang.”

Pesan tersebut, menurutnya, sangat relevan untuk diterapkan dalam pelaksanaan kurban agar tidak hanya sah secara hukum syariat, tetapi juga mencerminkan penghormatan terhadap makhluk hidup.

Ia juga mengkritisi pandangan ekstrem yang menganggap penyembelihan hewan sebagai tindakan kekerasan atau kejahatan terhadap makhluk hidup.

Dalam Islam, penyembelihan dilakukan dengan cara yang paling meminimalkan rasa sakit, antara lain dengan menggunakan pisau yang sangat tajam, tidak memperlihatkan proses tersebut kepada hewan lain, dan memastikan hewan tidak dalam kondisi stres.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan