DPR Kritik Layanan Haji Sarat Masalah, Puji Kesabaran Jamaah.

Ist Jamaah haji Indonesia meninggalkan Muzdalifah menuju Mina menggunakan bus.--

BACAKORANCURUP.COM – Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jemaah Haji Indonesia tahun ini.

Meski menghadapi berbagai kendala dan persoalan layanan, para jemaah dinilai mampu menunjukkan sikap sabar, tangguh, serta semangat luar biasa dalam menunaikan rukun Islam yang kelima.

Fikri, sapaan akrabnya, menilai bahwa kesabaran para jemaah mencerminkan kekuatan mental dan spiritual yang layak menjadi teladan.

Kendati dihadapkan pada persoalan serius seperti keterlambatan transportasi dan tenda yang melebihi kapasitas, jemaah tetap bersikap tenang tanpa melakukan aksi protes atau demonstrasi.

“Kami menilai luar biasa jemaah haji kali ini. Kesabaran dan kesungguhannya, di tengah problematika eksternal begitu rupa, tetapi masih bersemangat untuk menunaikan ibadah haji,” ujar Fikri kepada Parlementaria di Makkah, Arab Saudi, Minggu, 8 Juni 2025.

Dilansir dari laman resmi DPR, Fikri mengatakan Timwas menyoroti beberapa permasalahan serius yang terjadi di puncak haji. Salah satunya adalah keterlambatan transportasi yang menyebabkan banyak jemaah stres.

Sejak Rabu, 4 Juni 2025 Waktu Arab Saudi (WAS) pagi, banyak jemaah yang sudah siap berangkat ke Arafah namun hingga Kamis pagi, saat wukuf akan dimulai, mereka belum juga diangkut.

“Mereka hanya menyampaikan keluhan bahwa kami sudah siap dari hari Rabu pagi, tapi sore belum diangkut, malam belum diangkut, Kamis pagi yang mestinya harus sudah di Arafah belum diangkut juga,” lanjut legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

 

Jamaah Terpaksa Jalan Kaki ke Mina  

Puncak dari pengorbanan jemaah terlihat ketika layanan bus kembali bermasalah saat pergerakan dari Muzdalifah ke Mina untuk lempar jumrah. Tak kunjung dijemput, para jemaah memutuskan untuk berjalan kaki bersama menempuh jarak 6 hingga 7 kilometer.

“Itu mereka tetap bekerja keras. Bahkan setelah dari Muzdalifah ke Mina, nggak juga dijemput, akhirnya jalan kaki itu 6-7 kilometer. Luar biasa, jalan kaki bersama. Pengorbanan seperti ini mudah-mudahan dinilai oleh Allah SWT sebagai pahala yang luar biasa,”papar legislator dari daerah pemilihan (dapil) IX Jawa Tengah (Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes) ini.

Sikap para jemaah ini, menurut Fikri, harus menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Semangat untuk tidak saling menyalahkan, namun fokus mencari solusi di tengah kesulitan, adalah karakter yang perlu dibawa pulang ke Tanah Air.

“Ini kita harus berkaca, berterima kasih, dan mengambil pelajaran dari jemaah haji Indonesia. Jika semangat ini diterapkan di Indonesia, tidak saling menyalahkan tapi bagaimana mencari solusi, ini luar biasa,” tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan