Jamaah Haji Bernafas Lega, Arab Saudi Batal Sunat Kuota Haji Indonesia Hingga 50 Persen

Jamaah Haji.--

BACAKORANCURUP.COM - Jamaah haji Indonesia bisa bernafas lega. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi menepis rencana pemangkasan kuota haji Indonesia pada musim haji tahun depan. 

Sebelumnya, dikabarkan bahwa otoritas haji Arab Saudi berencana memangkas kuota haji Indonesia pada musim haji tahun depan (1447 H/2026 M) hingga sebesar 50 persen. 

Hal ini karena berbagai persoalan yang terus muncul selama penyelenggaraan haji. Beberapa yang disorot karena tingginya angka kematian Jamaah. Hingga hari Rabu, 11 Juni 2025, tercatat sudah 232 orang jamaah haji yang meninggal saat menjalankan rukun islam ke-5. 

Pemerintah Arab Saudi sempat menyoroti kondisi jamaah haji, pemerintah Indonesia juga dianggap kurang transparan dalam data dan kondisi kesehatan jamaah. 

Kritikan dari otoritas haji Arab Saudi ini disampaikan pada Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji RI M Irfan Yusuf saat ia bertemu dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi di Jeddah. 

Pria yang akrab disapa Gus Irfan tersebut mengungkapkan, Pemerintah Arab Saudi menyoroti jumlah jamaah wafat. Mereka menduga bahwa jamaah haji diberangkatkan meskipun dalam kondisi tidak sehat.

“Ada yang meninggal, bahkan saat masih di pesawat. Why do you bring people to death here?” kata Gus Irfan, menirukan ucapan seorang perwakilan Kementerian Haji Arab Saudi.

Meski demikian, BP Haji lantas mengumumkan bahwa Arab Saudi membatalkan pemangkasan kuota. 

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak pada Rabu malam di Kompleks Parlemen Senayan menyebut bahwa Pemerintah Arab Saudi percaya bahwa Indonesia bisa memperbaiki kualitas haji pada musim depan. 

Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa pengelolaan layanan Ibadah Haji akan berpindah dari Kementerian Agama (Kemenag) ke Badan Penyelenggara Haji (BPH).

Dahnil mengatakan wacana pengurangan kuota sempat berkembang di internal Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyusul evaluasi atas pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

"Wacana (pemangkasan kuota,Red) dimunculkan karena mereka ingin memberikan semacam peringatan. Mereka menilai pelaksanaan haji tahun ini dari Indonesia belum optimal," kata Dahnil. 

Politikus Gerindra itu menyebut, usulan pemangkasan kuota muncul sebagai bentuk antisipasi agar permasalahan yang terjadi pada musim haji 2025 tidak terulang pada pelaksanaan tahun mendatang.

Namun, hasil diskusi antara BP Haji yang diwakili Kepala BP Haji Mochammad Irfan Yusuf dengan otoritas Arab Saudi menyatakan wacana tersebut tidak akan dilanjutkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan