Israel Serang Gaza dan Lebanon di Tengah Krisis Kemanusiaan

Ist DUKA WARGA Palestina terlihat saat mereka mengangkat jenazah korban penembakan Israel di kawasan Sikim, 24 Juni 2025.--

BACAKORANCURUP.COM - Situasi di Timur Tengah kian memburuk. Pada Jumat, 27 Juni 2025, Jalur Gaza kembali diguncang serangan Israel. Dilaporkan, serangan menewaskan sedikitnya 62 warga Palestina. 

Tragisnya, korban jiwa ini termasuk mereka yang tengah menunggu uluran tangan bantuan kemanusiaan di sekitar Jabalia dan Koridor Netzarim.

Data terbaru dari Al Jazeera bahkan mengungkapkan, total korban jiwa di Gaza sejak Oktober 2023 kini telah melampaui angka 55.959 orang, dengan 131.242 lainnya mengalami luka-luka.

Serangan mematikan ini terjadi di tengah dinamika regional yang kompleks.

Usai gencatan senjata dengan Iran, Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, menyatakan bahwa fokus militer mereka kini sepenuhnya tertuju pada Gaza untuk "menggagalkan kekuatan Hamas."

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa eskalasi konflik tidak hanya terbatas di Gaza.

Di tengah gempuran tentara Ziones, upaya penyaluran bantuan kemanusiaan vital di Gaza menghadapi kendala serius.

Israel dilaporkan menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza utara.

Langkah ini diambil setelah beredarnya sebuah video yang menunjukkan pria bersenjata di truk bantuan, yang oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu langsung diklaim sebagai bukti bahwa Hamas "merebut bantuan."

Namun, klaim tersebut sontak dibantah oleh para pemimpin klan lokal di Gaza.

Mereka menegaskan bahwa pria bersenjata dalam video itu justru bertindak sebagai pelindung, bukan pencuri bantuan.

Polemik ini semakin mempersulit distribusi pasokan esensial bagi jutaan warga Gaza yang sangat membutuhkan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, turut menyoroti situasi ini. Ia secara terbuka menyatakan kekhawatirannya terhadap operasi bantuan yang didukung Amerika Serikat melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), menyebutnya "tidak aman secara inheren" dan bahkan "membunuh orang."

Sementara itu, Israel bersikeras bahwa militernya tidak pernah menargetkan warga sipil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan