Taufik Hidayat Tanggapi Isu Psikolog Pelatnas PBSI
ist Taufik Hidayat.--
BACAKORANCURUP.COM – Kinerja atlet bulu tangkis Indonesia selama enam bulan terakhir dinilai belum optimal. Masalah performa mental pun menjadi sorotan, terutama setelah munculnya isu ketidakcocokan antara atlet dan psikolog pelatnas PBSI.
Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, angkat suara mengenai peran psikolog dalam mendukung performa atlet pelatnas Cipayung. Ia menyebut bahwa penanganan mental tidak bisa menjadi solusi tunggal tanpa sinergi dari faktor lain seperti teknik dan kebugaran.
“Yakin apa butuh psikolog doang? Enggak cuma psikolog, itu kan butuh sinergi yang lain. Psikolog bagus kalau latihan fisiknya enggak bagus? Dari mana gitu lho. Makanya kita harus duduk bareng. Bener enggak, psikolog doang?” ujar Taufik.
Pernyataan ini mencuat setelah salah satu atlet tunggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi, menyatakan ingin menggunakan jasa psikolog eksternal.
Hal itu memicu diskusi publik tentang efektivitas layanan psikolog di dalam pelatnas PBSI saat ini. Menurut Taufik, masalah mental tidak bisa dipisahkan begitu saja dari faktor teknis dan fisik.
Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh sebelum membuat keputusan besar soal pergantian atau penambahan tenaga pendukung.
“Kayak pernah ada, enggak cocok, ganti lagi. Itu kan mereka (atlet) yang merasakan, bukan kami. Kalau kami paksakan, sekarang, besok, lusa, 1, 2, 3, 10, tapi kalau mereka tak cocok terus, matilah kita. Mau gimana?” tambahnya.Lebih lanjut, mantan peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini menyarankan agar semua aspek penunjang performa dicek secara bersamaan.
“Makanya yang harus dipertanyakan, yakin benar-benar ke psikolog saja? Mereka juga harus ngacak, apa teknik mereka, apa fisik mereka. Seperti apa?” tanya Taufik. PBSI rencananya akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait permasalahan ini.
Sebelumnya, pihak pelatih dan pengurus sudah melakukan review atas hasil turnamen Indonesia Open 2025 sebagai bahan evaluasi awal.
Namun, Taufik enggan membuka seluruh detail evaluasi yang telah dilakukan.
“Kan enggak mungkin kami buka semuanya,” tutupnya.