Apakah Kamu Otrovert ? Simak Ciri, Sejarah, dan Contohnya !
IST Kepribadian otrovert--
BACAKORANCURUP.COM - Selama bertahun-tahun, dunia psikologi mengenal tiga tipe utama kepribadian, yaitu introvert, ekstrovert, dan ambivert. Ketiganya dianggap cukup mewakili spektrum sifat manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Akan tetapi, penelitian terbaru memperkenalkan satu istilah baru, yakni otrovert, sebuah tipe kepribadian yang berbeda dan menantang batasan kategori lama.
Otrovert hadir untuk menggambarkan orang-orang yang tidak sepenuhnya cocok disebut introvert maupun ekstrovert. Mereka cenderung berada di wilayah abu-abu, tetapi dengan pola yang unik.
Seseorang yang otrovert biasanya merasa lebih nyaman membangun interaksi personal dan mendalam, ketimbang berada di tengah keramaian besar. Mereka bisa hadir dalam situasi sosial, namun tidak bergantung pada energi dari orang lain untuk merasa "hidup."
BACA JUGA:Tips Menjaga Rumah Tetap Kering, Sehat, dan Terhindar dari Alergi !
BACA JUGA:Resep Batagor, Gurih dan Renyah Bikin Ketagihan!
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. Rami Kaminski, seorang psikiater asal Amerika Serikat. Dalam wawancara dengan Colombia One, Kaminski menjelaskan bahwa kata otrovert berasal dari bahasa Spanyol "otro" yang berarti "lain", dipadukan dengan akhiran -vert yang lazim digunakan untuk menyebut orientasi kepribadian.
Menariknya, pada awalnya istilah ini muncul sebagai lelucon internal di dalam tim penelitiannya.
Namun, setelah dilakukan observasi lebih mendalam, istilah ini berkembang menjadi hipotesis yang sahih. Kaminski menemukan adanya individu-individu yang tidak mudah larut dalam "arus emosional" kelompok. Mereka memiliki kemandirian emosional, tidak mudah terseret suasana hati orang lain, dan mampu menjaga sikap objektif meski berada di tengah tekanan sosial.
Fenomena ini ia sebut sebagai "anti-Bluetooth emosional", yakni resistensi terhadap kecenderungan manusia untuk secara otomatis menyinkronkan emosi dengan lingkungan sekitar.
Kepribadian otrovert memiliki karakteristik yang membedakannya dari kategori lain. Beberapa ciri menonjol antara lain :
1. Pemikiran independen : cenderung tidak mengikuti arus mayoritas tanpa alasan yang kuat.
2. Ketahanan emosional : mampu menjaga stabilitas batin meski orang lain di sekitarnya sedang panik, sedih, atau gembira berlebihan.
3. Koneksi sosial selektif : lebih memilih hubungan yang bermakna dibanding pertemanan yang luas namun dangkal.