Semakin Sering Makan Buah, Semakin Bahagia di Usia Tua ? Begini Fakta Sainsnya !
Hidup bahagia karena pola makan yang sehat--
BACAKORANCURUP.COM - Selama ini kita mengenal buah sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, ternyata manfaat buah tak berhenti sampai di situ.
Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa kebiasaan makan buah secara rutin juga dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan mental, terutama dalam mencegah risiko depresi di usia lanjut.
Penelitian yang dipublikasikan pada Juni 2024 di The Journal of Nutrition, Health and Aging menemukan korelasi yang cukup kuat antara konsumsi buah dengan penurunan risiko depresi.
Studi tersebut menunjukkan bahwa individu paruh baya yang gemar mengonsumsi buah memiliki peluang lebih kecil mengalami depresi saat mereka menua.
Menariknya, hasil riset ini memperlihatkan bahwa partisipan yang mengonsumsi buah paling banyak, yakni setidaknya tiga porsi per hari memiliki risiko depresi yang lebih rendah hingga 21 persen dibandingkan mereka yang jarang makan buah.
BACA JUGA:Cuma Butuh 3 Bahan ! Resep Minuman Kolagen Alami Anti Penuaan yang Lagi Viral
BACA JUGA:Masuk KRL Gak Perlu Ribet Scan ! Pakai Fitur Ini Bikin Perjalanan Lebih Cepat
Angka ini cukup signifikan untuk menunjukkan bahwa pola makan sehat sejak usia produktif bisa memberi dampak positif jangka panjang bagi kesehatan mental.
Penelitian ini merupakan studi longitudinal yang dilakukan dalam dua tahap waktu yang berbeda. Tahap pertama dilakukan antara tahun 1993 hingga 1998, melibatkan hampir 14.000 peserta dengan usia rata-rata 52 tahun. Para partisipan diminta mengisi kuesioner detail mengenai kebiasaan mereka mengonsumsi buah dan sayuran.
Dua puluh tahun kemudian, tepatnya pada periode 2014-2016, para peneliti kembali mewawancarai partisipan yang kini telah berusia sekitar 72 tahun. Dalam tahap ini, mereka mengukur tingkat depresi menggunakan Geriatric Depression Scale, sebuah alat ukur klinis yang banyak digunakan untuk menilai kondisi emosional para lansia.
Hasilnya konsisten dan jelas, semakin tinggi konsumsi buah di usia paruh baya, semakin rendah kemungkinan seseorang mengalami depresi di masa tuanya.
Penulis senior studi tersebut, Woon Puay Koh, menjelaskan bahwa temuan ini membuka peluang baru dalam strategi pencegahan masalah kesehatan mental, khususnya di kalangan lansia.
"Secara global, angka kejadian gejala depresi pada usia lanjut berkisar antara 17 hingga 34 persen," ujarnya seperti dikutip dari Health. Ia menambahkan bahwa depresi pada lansia bukan hanya berdampak pada penurunan kualitas hidup, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko penyakit kronis dan kematian dini.
Dengan demikian, menjaga pola makan sehat sejak usia muda menjadi langkah penting untuk menekan risiko tersebut.