Telinga Berdenging Terus-Menerus ? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
IST Kondisi telinga yang terus berdenging--
BACAKORANCURUP.COM - Tinnitus adalah kondisi ketika seseorang merasakan bunyi berdenging, berdesis, atau bunyi lain di telinga tanpa adanya sumber suara dari luar. Meski sering dianggap sebagai penyakit tersendiri, tinnitus sebenarnya merupakan gejala dari suatu masalah kesehatan yang mendasarinya.
Suara yang muncul bisa bersifat pelan hingga sangat mengganggu, dan dapat terjadi pada satu telinga atau kedua telinga.
Pada beberapa kasus, tinnitus muncul hanya sesekali dan tidak mengganggu aktivitas. Namun, pada kondisi yang lebih berat, bunyi berdenging bisa terjadi terus-menerus hingga mengganggu kualitas hidup.
Banyak penderita melaporkan kesulitan berkonsentrasi, sulit tidur, serta meningkatnya tingkat stres. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini berpotensi menyebabkan frustrasi, kecemasan, bahkan depresi.
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Mengukus Dianggap Lebih Sehat daripada Merebus
BACA JUGA:Pori-Pori Makin Terlihat Besar ? Ini Penyebabnya dari Kebiasaan Kecil yang Tidak Disadari
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 15% populasi dunia pernah mengalami tinnitus. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada kelompok usia 40 hingga 80 tahun, terutama karena perubahan alami pada fungsi pendengaran seiring bertambahnya usia.
Walaupun tinnitus merupakan kondisi yang umum, para ahli belum dapat menentukan penyebab pasti mengapa sebagian orang lebih rentan mengalaminya. Namun, beberapa faktor berikut diketahui berperan besar dalam memicu timbulnya tinnitus.
1. Gangguan pendengaran terkait usia
Seiring proses penuaan, kemampuan pendengaran secara alami menurun. Otak yang sudah terbiasa menerima rangsangan suara pada intensitas tertentu mulai menerima lebih sedikit rangsangan. Meski begitu, saraf pendengaran tetap aktif atau "menembak" impuls elektrik seperti biasa. Akibatnya, otak menginterpretasikan impuls tersebut sebagai suara yang sebenarnya tidak ada. Diperkirakan 1 dari 3 orang dewasa berusia di atas 65 tahun mengalami tinnitus akibat penurunan fungsi pendengaran ini.
2. Gangguan pendengaran akibat suara bising
Paparan suara keras dalam jangka panjang, seperti dari konser musik, mesin berat, atau kebisingan lingkungan kerja, dapat merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam yang berfungsi menerima suara. Tinnitus juga dapat muncul akibat satu kejadian bising ekstrem, misalnya ledakan atau suara tembakan jarak dekat. Kerusakan akibat kebisingan ini sering bersifat permanen dan menjadi salah satu penyebab paling umum dari tinnitus pada orang berusia muda maupun dewasa.
3. Cedera atau trauma pada telinga dan kepala
Cedera kepala, benturan keras, atau trauma pada telinga dapat memengaruhi struktur pendengaran maupun bagian otak yang mengolah sinyal suara. Akibatnya, muncul suara berdenging yang biasanya hanya terdengar pada salah satu telinga. Pada beberapa kasus, tinnitus pascatrauma dapat bertahan lama jika kerusakan terjadi pada saraf pendengaran.