Ini Motif Ayah Kandung Aniaya Bayi 5 Bulan hingga Tewas
Pelaku Penganiayaan Bayi Kandung nya Hingga Tewas Karena tersulut emosi dan perasaan cemburu.-Razik/CE -
BACAKORANCURUP.COM – Motif di balik tewasnya bayi berusia 5 bulan di Kecamatan Sindang Dataran akhirnya terkuak. Polisi mengungkap bahwa sang ayah, Ro (40), tega menganiaya putra kandungnya sendiri akibat diliputi emosi dan rasa cemburu, serta menuding istrinya selingkuh hingga meragukan asal-usul sang bayi.
Peristiwa tragis itu terjadi di Dusun Talang Sawah, Desa Sinar Gunung. Bayi berinisial H ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar dan terdapat sejumlah luka yang mengarah pada tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Selain bayi, ibu korban Ul (34) juga mengalami luka di bagian mulut akibat dipukul oleh tersangka saat pertengkaran terjadi.
Kabag Ops Polres Rejang Lebong, AKP George Rudianto, didampingi Kasi Humas AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan penetapan Ro sebagai tersangka. Ia telah ditahan di Rutan Polres Rejang Lebong sejak 11 November 2025.
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Rejang Lebong Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Tekan Angka Stunting
BACA JUGA:Polisi Belum Terima Laporan Warga Curup Korban Aplikasi VIR
“Kecurigaan tersangka bahwa istrinya berselingkuh memicu amarah hingga berujung pada kekerasan fatal terhadap anaknya sendiri,” jelas George.
Berdasarkan penyidikan Unit PPA Sat Reskrim Polres Rejang Lebong, insiden terjadi pada Jumat (7/11) di sebuah pondok perkebunan kopi tempat keluarga tersebut tinggal sementara. Sekitar pukul 11.00 WIB, tersangka dan istrinya terlibat cekcok hebat. Ul sempat meninggalkan pondok menuju rumah orang tuanya di Curup, namun kembali dan sempat meninggalkan bayinya.
Saat kembali terjadi pertengkaran, Ul menerima kekerasan berupa pukulan di bagian wajah. Setelah itu, ia memutuskan pergi dari pondok dalam kondisi terluka.
Tinggal berdua dengan bayi yang masih berusia 5 bulan, tersangka diduga dikuasai emosi dan kecemburuan. Ia menaruh curiga bayi tersebut bukan darah dagingnya, lalu melakukan penganiayaan.
Berdasarkan hasil visum, bayi mengalami dua kali pukulan di bagian perut, tamparan di wajah, dan patah di tangan kanan, disertai sejumlah memar.
“Bayi malang itu sempat mengalami demam tinggi sebelum akhirnya meninggal dunia,” tambah George.
Saat menyadari sang bayi tidak lagi bernapas, tersangka membawa anaknya ke rumah mertuanya di Curup dan menyatakan bahwa bayi tersebut telah meninggal karena sakit. Namun, keesokan harinya keluarga melihat adanya luka lebam pada tubuh korban dan segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Dari hasil penyelidikan juga mengungkap latar belakang tersangka yang dikenal temperamental dan diketahui telah menikah sebanyak tiga kali sebelum peristiwa ini terjadi.