FBI Ungkap Risiko Besar di Balik Charging Station Publik, Jangan Sembarangan !
IST Sisi gelap dari charging station publik--
BACAKORANCURUP.COM - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) kembali mengingatkan publik mengenai bahaya tersembunyi di balik kebiasaan mengisi daya ponsel di tempat umum.
Port USB yang tersedia di bandara, hotel, pusat perbelanjaan, hingga ruang publik lainnya kini dinilai semakin rentan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber. Peringatan ini dikeluarkan karena meningkatnya kasus penyalahgunaan port USB publik sebagai sarana penyebaran malware dan pencurian data.
Menurut FBI, port USB publik berpotensi menjadi jalur masuk bagi pihak tak bertanggung jawab untuk menyisipkan perangkat lunak berbahaya atau alat pemantauan ke dalam ponsel pengguna.
Hal ini terjadi karena fungsi USB bukan hanya mengalirkan daya listrik, tetapi juga mampu mengirim dan menerima data. Ketika pengguna menghubungkan perangkat mereka ke port yang tidak diketahui keamanannya, mereka tanpa sadar mungkin sedang membuka akses bagi peretas untuk masuk ke dalam sistem ponsel.
BACA JUGA:Tak Disangka, Ini Alasan Jay Idzes Lebih Pilih Masakan Indonesia daripada Italia
BACA JUGA:Waspada ! Fitur Media Sosial Ini Bisa Picu Ketergantungan pada Remaja
Rajiv Garg, profesor madya Information Systems and Operation Management di Goizueta Business School Emory University, menjelaskan bahwa ancaman tersebut sudah seharusnya mendapat perhatian serius.
Ia menegaskan bahwa USB digunakan sebagai alat transfer data, sehingga jika seseorang mempercayai port tersebut untuk mengisi daya, maka sebenarnya mereka juga memberikan kesempatan bagi data untuk bergerak dari dan ke perangkat mereka. Pandangan Garg ini dikutip dari laporan Fox 5 dan memperkuat peringatan yang disampaikan FBI.
Seiring perkembangan teknologi, keberadaan charging station publik semakin mudah ditemukan di berbagai tempat. Kehadirannya tentu memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang membutuhkan daya tambahan saat berada di luar rumah. Namun, kenyamanan tersebut memiliki sisi gelap yang sering kali tidak disadari.
Ketergantungan masyarakat pada smartphone membuat kebutuhan untuk mengisi daya menjadi semakin tinggi. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber. Mereka memasang perangkat tertentu pada port USB publik yang tampak aman, padahal telah dimodifikasi untuk menyuntikkan malware, mencuri data pribadi, atau bahkan mengendalikan perangkat dari jarak jauh. Serangan ini dikenal dengan istilah juice jacking.
Garg menambahkan bahwa ancaman ini semakin nyata karena charging station kini tersedia hampir di setiap sudut ruang publik, mulai dari ruang tunggu bandara, lobi hotel, restoran cepat saji, hingga taman kota. Semakin luas penyebarannya, semakin besar pula peluang bagi peretas untuk menanamkan perangkat berbahaya tanpa diketahui oleh pengguna maupun pengelola fasilitas.
Selain itu, evolusi metode serangan para peretas yang semakin canggih membuat risiko pencurian data melalui port USB publik tidak bisa lagi dianggap sepele. Aparat keamanan dan pakar teknologi informasi pun semakin gencar menyerukan kewaspadaan agar masyarakat tidak menjadi korban.
Untuk mencegah terjadinya pembobolan data melalui port USB publik, para ahli memberikan beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan sehari-hari :
1. Gunakan stop kontak langsung untuk mengisi daya