Perbaikan LPJU di Curup Dilakukan Bertahap, Ini Plt Kadishub
Plt Kepala Dishub Rejang Lebong, HR Suryadi.-Razik/CE -
BACAKORANCURUP.COM – Kondisi penerangan jalan di Kabupaten Rejang Lebong semakin memprihatinkan. Dinas Perhubungan (Dishub) setempat mencatat bahwa sekitar 50 persen dari total 3.200 titik Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di 15 kecamatan mengalami kerusakan dan tidak lagi berfungsi.
Kerusakan ini dikhawatirkan berdampak pada keamanan dan kenyamanan masyarakat, terutama pada malam hari.
Plt Kepala Dishub Rejang Lebong, H.R Suryadi, mengatakan bahwa kerusakan LPJU disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari bola lampu yang putus, jaringan listrik yang rusak, hingga tiang dan komponen pendukung yang hilang. Masalah tersebut paling banyak ditemukan di kawasan permukiman serta jalur utama yang menjadi akses harian warga.
“Kurang lebih 50 persen LPJU saat ini mati. Ada yang rusak, ada pula yang hilang. Sebagian besar membutuhkan penggantian total,” ujar Suryadi.
BACA JUGA:Begal Kembali Terjadi di Binduriang, Tenaga Kesehatan Jadi Korban
BACA JUGA:BPBD Rejang Lebong Pasang Rambu Peringatan Longsor di Jalur Curup Menuju Lubuklinggau
Meski kerusakan cukup besar, Dishub telah mulai melakukan perbaikan bertahap di beberapa ruas prioritas. Pengerjaan dimulai dari Simpang Korem menuju pusat kota hingga kawasan Pasar Bang Mego, kemudian dilanjutkan ke arah Tebing Benteng hingga Kelurahan Sukaraja. Pada tahap pertama, Dishub memasang 35 tiang PJU baru dengan lampu LED 100 watt yang dibiayai melalui anggaran hampir Rp 400 juta.
“Pemasangan baru kami utamakan di jalur ramai untuk menjaga keamanan pengguna jalan pada malam hari,” jelasnya.
Suryadi mengakui bahwa pemeliharaan LPJU selama ini terkendala oleh minimnya anggaran. Banyak kerusakan tidak dapat segera ditangani karena tidak tersedianya dana yang cukup untuk penggantian komponen. Kondisi tersebut membuat sejumlah titik lampu dibiarkan gelap dalam waktu lama.
“Kami ingin memperbaiki semuanya, tetapi tetap bergantung pada ketersediaan anggaran. Jika tak didukung, sulit untuk bergerak,” tegasnya.
Di beberapa wilayah, terutama daerah perdesaan dan akses menuju permukiman, kondisi LPJU yang mati telah menimbulkan keresahan masyarakat. Warga merasa bahwa jalanan gelap meningkatkan risiko kecelakaan, memicu potensi kriminalitas, serta menghambat aktivitas malam hari. Tak sedikit warga yang mengaku harus membawa lampu tambahan ketika melintas di titik-titik tertentu yang gelap gulita.
Menghadapi kondisi tersebut, Dishub berharap dukungan DPRD serta pemerintah daerah agar pemeliharaan LPJU dapat dijadikan prioritas dalam pembahasan anggaran mendatang. Suryadi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen terus meningkatkan penerangan jalan secara bertahap, melalui perbaikan maupun pemasangan titik lampu baru.
“Kami ingin seluruh wilayah Rejang Lebong terang di malam hari. Dengan dukungan semua pihak, program ini bisa selesai lebih cepat,” tutupnya.