Anda Pecinta Boba ? Baca Ini Sebelum Terlambat !
Teh boba, minuman manis yang digemari banyak orang--
BACAKORANCURUP.COM - Teh boba telah menjadi salah satu minuman kekinian yang digemari banyak orang, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Rasanya yang manis, creamy, dan dilengkapi tekstur kenyal dari mutiara tapioka membuat minuman ini begitu mudah disukai.
Namun, di balik kenikmatannya, teh boba menyimpan kandungan gula dan kalori yang cukup tinggi.
Tanpa disadari, kebiasaan mengonsumsi teh boba setiap malam dapat berdampak pada kesehatan, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang.
Perlu dipahami bahwa tingginya kadar gula pada teh boba bukan hanya berasal dari minuman utamanya saja. Topping seperti boba, jelly, pudding, atau krim tambahan biasanya juga mengandung gula dalam jumlah yang tidak sedikit.
BACA JUGA:Fakta Menarik Manfaat Buah Melon untuk Wanita dalam Kehidupan Sehari-hari
BACA JUGA:Jangan Dibuang ! Ini Manfaat Kulit Bawang Merah untuk Tanaman di Rumah
Ditambah lagi, banyak gerai yang menggunakan sirup atau creamer manis untuk memperkaya rasa. Bila hal ini menjadi rutinitas, maka tubuh akan menerima asupan gula yang berlebih, yang akhirnya bisa mengganggu fungsi metabolik.
Berdasarkan informasi dari alodokter.com, salah satu risiko utama dari konsumsi gula yang terlalu sering adalah peningkatan kadar gula darah.
Bagi seseorang yang sudah memiliki kecenderungan diabetes atau memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit tersebut, kebiasaan minum boba setiap malam bisa mempercepat munculnya masalah. Bahkan pada orang sehat sekalipun, lonjakan gula darah berulang dapat mengganggu keseimbangan insulin, yaitu hormon yang mengatur kadar gula dalam tubuh.
Konsumsi teh boba secara rutin juga berpotensi menyebabkan penambahan berat badan. Ini terjadi karena sebagian besar varian teh boba mengandung kalori tinggi, terutama jika menggunakan gula penuh, susu, dan topping tambahan.
Kalori yang tidak digunakan oleh tubuh mudah berubah menjadi lemak, khususnya bila kebiasaan ini tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup. Akumulasi berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, mulai dari diabetes hingga masalah jantung.
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi minuman manis secara terus-menerus dapat memicu resistensi insulin, yaitu kondisi ketika tubuh mulai kesulitan merespons insulin dengan baik. Bila dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2, suatu penyakit yang membutuhkan pengelolaan jangka panjang dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Dari sisi kesehatan gigi, minum teh boba pada malam hari, apalagi tanpa menggosok gigi setelahnya dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Gula dalam minuman dapat menempel di permukaan gigi, menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri penyebab kerusakan gigi.
Beberapa orang juga mungkin mengalami gangguan pencernaan, khususnya mereka yang sensitif terhadap laktosa. Banyak varian teh boba menggunakan susu, dan bagi yang tidak cocok, hal ini dapat menyebabkan kembung, diare, atau rasa tidak nyaman di perut.