banner Dempo

Ramai Soal Sirekap, KPU: Kami Akan Koreksi

ist Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari--

Curupekspress.bacakoran.co - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari menanggapi terkait Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang mengalami kontoversi sejak hari pemungutan suara.

Hal itu dikarenakan, hasil pemungutan suara yang dikumpulkan dari TPS ternyata tak sesuai ketika diupload ke server pusat milik KPU melalui Sirekap.  

Adapun kesalahan terjadi terjadi ketika petugas KPPS memindai hasil suara di formulir C Hasil melalui Sirekap. 

Tidak hanya itu, di media sosial pun juga diramaikan terkait keluhan petugas KPPS yang mengalami kesulitan saat mengakses dan mengoperasikan Sirekap.

BACA JUGA:Pemungutan Suara Susulan di 668 TPS dari 4 Provinsi, Ini Kata KPU

BACA JUGA:Pemilu Usai, Ini Pesan Bupati untuk Warganya!

Namun Hasyim menanggapi keributan yang ramai di media sosial itu. Dia menjelaskan bahwa Sirekap sendiri merupakan alat bantu dan menampung berbagai hasil perhitungan suara yang terdapat pada formulir C Hasil. 

Namun, kata Hasyim, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika pada praktiknya di lapangan, Sirekap dianggap kurang akurat dalam membaca formulir C Hasil sehingga perlu dikoreksi. 

"Jadi pada prinsipnya, unggahan formulir C Hasil plano yang di TPS tetap kita lanjutkan melalui sirekap," ujar Hasyim di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Februari 2024. 

"Hanya saja nanti uji konversi-konversi yang kebetulan sistem membacanya kurang akurat atau kurang tepat akan kita lakukan koreksi, supaya sesuai dengan apa yang ada di formulir," sambungnya. 

Lebih lanjut, terkait masalah tersebut, pihak KPU pun meminta maaf dan akan mengkoreksi kesalahan itu. 

Tidak hanya itu, bahkan dia menegaskan bahwa pihaknya bekerja secara profesional dan tidak ada niatan untuk memanipulasi hasil penghitungan suara di TPS. 

"Pada intinya kami ini di KPU masih manusia-manusia biasa yang sangat mungkin salah, tapi kami pastikan kalau yang salah-salah kami koreksi.

Yang paling penting KPU ini enggak boleh bohong dan harus ngomong jujur," ucap Hasyim. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan