Bulan Puasa Sebagai Madrasah Pencetak Ahli Taqwa

Drs. H. Aprizaldi --

Curupekspress.bacakoran.co- Ramadan, bulan penuh keberkahan, ampunan, dan kemuliaan.  Setiap umat muslim mulai dari anak-anak sampai dewasa bersuka cita menyambutnya. Lantunan merdu Al Quran bergema terdengar sangat menyejukkan hati. Semangat beribadah kembali bergairah. Jamaah berbaris menuju tempat ibadah dan lisan yang tak pernah berhenti berzikir kepada Allah sepanjang siang dan malam. 

Pada bulan Ramadhan yang mulia ini umat muslim diwajibkan  menjalankan ibadah puasa, sebagai sebuah bentuk pendidikan ruhiyah, untuk membentuk pribadi bertakwa yang mampu  membentengi dirinya dari hawa nafsu yang menyesatkan.

Sebagai mana berfirman Allah : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (QS. Al Baqarah :183). 

Ada beberapa keistimewaan yang diberikan kepada Allah kepada orang beriman pada bulan yang mulia ini, seperti betapa nikmatnya ketika kita berbuka puasa. Setelah menahan lapar dan haus sejak terbit fajar sampai terbenam matahari,  apalagi jika sampai lebaran tiba bagi orang yang berpuasa. 

Keistimewaan lainnya, seperti satu kebaikan dibalas hingga tujuh ratus kali lipat. Bahkan Allah menjadikan salah satu malamnya lebih baik dari seribu bulan, itulah malam Qadar. Tidak ada yang tahu kapan malam itu datang. 

Kedatangan malam Qadar yang dirahasiakan itu, supaya orang Islam senantiasa berikhtiyar untuk selalu istiqomah dalam keadaan berharap bahwa ia dapat menyambut dan beramal di malamnya. 

Rasulullah pun menjamin, orang yang mendirikan malam Ramadhan akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu. 

Puasa ini disyareatkan dalam rangka supaya kita menjadi orang-orang yang hanya takut kepada Allah dengan siksa api neraka-Nya, sebab puasa adalah salah satu perantara yang menjadikan beberapa dosa terampuni, yang sejatinya dosa-dosa itu dapat menjadikan seseorang terjerumus kedalam neraka tersebut. 

Itulah sebabnya puasa disebut sebagai Madrasah yang visinya adalah mencetak kader-kader Muttaqin, yaitu orang yang sudah benar-benar taqwa kepada Allah. Sehingga saat meninggalkan Ramadhan nanti dapat mentransformasikan nilai nilai puasa Ramadhan secara berkelanjutan sampai tahun tahun berikutnya. 

Seseorang kalau sudah benar-benar bertaqwa kepada Allah, pasti akan mencapai tingkat Waliyullah. Yaitu orang yang sangat dekat dengan Allah karena keimanan dan ketakwaannya. Mereka tak pernah bersedih hati atas kesusahan dalam kehidupan dunia, karena yang menjadi tujuan mereka hanyalah akhirat yang abadi. 

Dalam Al-Quran Allah berfirman : "Ingatlah bahwa wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak akan bersedih hati. Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan senantiasa bertaqwa" . (QS. Yunus : 62-63).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan