Dikbud Minta Sekolah Segera Cairkan BOS
Hanapi SPd MM--
CURUPEKSPRESS.BACAKORAN.CO - Sebagai anggaran yang difungsikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah, pemenuhan kebutuhan siswa serta pengembangan fasilitas pendukung pembelajaran, Dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong meminta sejumlah sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Rejang Lebong untuk dapat segera mencairkan anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) untuk Triwulan Ke dua Tahap pertama tahun anggaran 2024 sesegera mungkin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Drs Noprianto MM melalui Ketua Tim Satuan Kerja (Satker) BOS, Dikbud Rejang Lebong, Hanapi SPd MM mengatakan bahwa alasan pihaknya menyarankan agar pihak sekolah dapat mencairkan BOS sesegera mungkin, mengingat kurang lebih sebanyak lima puluh persen BOS tersebut kegunaan untuk membayar gaji guru honorer, serta menghadapi pelaksanaan ujian kenaikan kelas dan kelulusan siswa semester akhir yang sebentar lagi dilaksanakan.
BACA JUGA:MIM 10 Karang Anyar Perdana Gelar AMBK
BACA JUGA:Ini Batas Usia Masuk SD
"Saat ini dana BOS sudah dapat dicairkan, jadi silahkan mengajukan pencairan, siapkan segala macam persyaratan pencairan sesuai dengan RKAS nya masing - masing. Kami tidak mau ada informasi bahwa masih ada guru honorer yang belum mendapatkan gajinya. Karena peran mereka sangatlah besar untuk meningkatkan mutu pendidikan, apalagi bulan depan sudah dilaksanakan ujian kenaikan kelas dan pengumuman kelulusan siswa yang membutuhkan dana," ujar Hanapi.
Dijelaskan Hanapi bahwa apabila sekolah mengalami keterlambatan pencairan dan pelaporan penggunaan dana BOSnya, maka akan dilaksanakan sistem pemotongan dana BOS oleh pemerintah terhadap sekolah tersebut.
"Kalau bisa sebelum bulan Juli Dana BOS TW II sudah selesai dicairkan, karena pada bulan Juli sudah masuk kepada BOS Salur ke dua Triwulan ke tiga, jika BOS TW II belum selesai dicairkan, maka manajemen sekolah perlu dipertanyakan, padahal di bulan Juni akan banyak dana yang dibutuhkan," pungkasnya.